Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Mantan Pejabat Qatar Beberkan Versi Lain Soal Teror Arafat

POROS PERLAWANAN – Mantan PM Qatar, Hamad bin Jasim dalam sebuah wawancara televisi mengatakan, Yaser Arafat dibunuh oleh orang-orang dekatnya sendiri.

“Beberapa bulan sebelum Arafat jatuh sakit, sebuah rapat berlangsung di kantor saya di Doha setelah tahun 2002. Rapat itu dihadiri para tokoh Palestina dan Israel. Topik pembahasan adalah semua mekanisme yang memungkinkan Arafat bisa keluar dari krisis dengan selamat dan meninggalkan Palestina,” tutur Hamad dalam acara al-Shanduq al-Aswad, dengan presenter Ammar Taqi dari harian al-Qabas.

“Tak berselang lama, pihak-pihak yang hadir dalam rapat mengumumkan bahwa sudah tidak ada lagi topik yang perlu dibahas. Beberapa bulan kemudian, kami dikejutkan dengan kabar sakitnya Arafat. Ia pun meninggal dunia beberapa waktu setelahnya,” lanjut Hamad, diberitakan al-Alam.

Hamad menjelaskan, perubahan-perubahan yang terjadi pada kesehatan dan tubuh Arafat menunjukkan, dia menjadi sasaran sebuah rencana teror. Sangat mungkin bahwa sebagian dari sesuatu yang diberikan kepada mantan Pemimpin PLO itu telah membuatnya kehilangan nyawa.

Arafat meninggal dunia dalam usia 75 tahun pada tahun 2004 di sebuah rumah sakit di Prancis. Tampaknya ia dimakamkan di Ramallah tanpa diotopsi terlebih dahulu. Namun di kemudian hari, muncul berbagai teori bahwa ia mungkin telah dibunuh dengan racun atau bahan radio aktif.

Bulan lalu, para pakar Swiss mengumumkan telah menemukan bekas-bekas bahan kimia radio aktif di pakaian Arafat. Usai terbetiknya kabar ini, penyelidikan atas kematiannya pun dilakukan.

Delapan tahun setelah kematian mencurigakan Arafat, jandanya, Suha, mengajukan surat gugatan baru kepada lembaga hukum Prancis. Ia menyatakan, Arafat sebelum kematiannya telah diracuni di sebuah rumah sakit militer Prancis di tahun 2004.

Suha menggugat Prancis karena mengaku tidak tahu menahu soal penyebab kematian suaminya dan lenyapnya laporan-laporan medis Arafat di rumah sakit tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *