Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Serangan Udara Irak Tewaskan ‘Gubernur’ ISIS di al-Anbar

POROS PERLAWANAN – Pusat Informasi Keamanan Irak mengumumkan, salah seorang pemimpin kelompok ISIS yang disebut “Gubernur al-Anbar” telah tewas.

Diberitakan Fars, kantor berita Shafaq News menukil kabar ini dari Pusat Informasi Keamanan. Jet-jet Irak dalam sebuah serangan udara sukses membunuh Mutsanna Khidr Kamil Shatran, juga berjuluk Abu Malukah. Serangan ini dilancarkan usai operasi intelijen yang dilakukan Kemenhan Irak dan pasukan Staf Gabungan Tentara.

Statemen Pusat Informasi Keamanan menyebutkan, Kamil Shatran bersama seorang stafnya tewas saat kendaraan mereka diserang Tentara Irak di gurun al-Rutbah di barat negara itu.

Sehubungan dengan ini, anggota Aliansi Daulah al-Qanun pimpinan Nouri al-Maliki, Arif al-Hamami, baru-baru ini mengabarkan adanya konspirasi baru Tentara AS di Irak.

Menurut al-Hamami, ada proyek internasional yang dipimpin AS untuk menyerbu penjara-penjara di Irak, terutama yang terletak di Provinsi al-Anbar. Ia mengatakan, tujuan dari serbuan ke penjara-penjara ini adalah melarikan para pimpinan ISIS dari tahanan mereka.

Al-Hamami berkata, proyek AS ini justru akan dijalankan oleh sebagian pejabat politik Irak sendiri. Ia menambahkan, ”AS dan para sekutu domestiknya berusaha menggoyahkan pasukan keamanan. Melalui serangan-serangan kelompok teroris, mereka akan menyibukkan al-Hashd al-Shaabi.”

“Al-Hashd al-Shaabi dan perangkat-perangkat keamanan akan menghadapi proyek jahat ini. Demi mewujudkan keamanan di dalam dan perbatasan Irak, mereka akan berusaha mencegah penyusupan anasir teroris atau penyelamatan anasir ISIS dari penjara-penjara Irak, terutama di kawasan al-Ramadi,” tandasnya.

Seorang anggota Aliansi al-Fath, Uday al-Khadran juga mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir sokongan dana untuk ISIS di berbagai kawasan Irak telah meningkat. Hal ini bisa dilihat di tempat-tempat persembunyian ISIS di kawasan Hamrain dan al-Hawi.

“Yang berbahaya adalah aliran senjata-senjata modern AS ke tangan teroris ISIS di Diyala, terutama senapan modern snipper,” kata al-Khadran.

Ia mengatakan, senjata-senjata ini digunakan dalam 90 persen serangan ISIS. Sebab itu, harus ada penyelidikan segera untuk mengetahui jalur distribusi senjata-senjata itu dan siapa saja yang memasoknya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *