Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Middle East Monitor: Syahadah Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi Tunjukkan Kemenangan Revolusi

Middle East Monitor: Syahadah Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi Tunjukkan Kemenangan Revolusi

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, sebuah situs analisis memuat tulisan tentang Syahid Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis. Menurut Middle East Monitor, dua figur ini adalah simbol perlawanan terhadap kelompok-kelompok teroris.

“Jelas bahwa tindakan-tindakan strategis Jenderal Soleimani telah membantu pemutusan aliran senjata AS dan Israel, bukan hanya kepada ISIS dan kelompok-kelompok teroris aktif di Timteng, tapi juga kepada para pembeli senjata-senjata itu di Kawasan”, tulis MEM.

“Sebagai produsen senjata terbesar di dunia, AS membutuhkan kelompok-kelompok teroris agar bisnis persenjataannya tetap berjalan sukses. Seiring kekalahan beruntun teroris ISIS di Suriah dan Irak berkat kepemimpinan Soleimani dan al-Muhandis, yang mengakibatkan lesunya perdagangan senjata, AS memutuskan untuk membunuh Jenderal yang merupakan lambang perlawanan terhadap kelompok-kelompok teroris bersenjata”.

MEM menambahkan, teror terhadap Syahid Soleimani dan Abu Mahdi di luar kondisi perang dan di dalam wilayah sebuah negara asing merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Irak, juga sebuah bentuk terorisme negara dan pelanggaran konvensi serta hukum internasional.

Tindakan ini, tulis MEM, adalah upaya sia-sia lain dari AS dan para sekutunya untuk membendung gerak Poros Perlawanan, yang mencakup Iran, Suriah, Hizbullah, al-Hashd al-Shaabi, Ansharullah, Hamas, Jihad, Islami, dan bangsa Palestina.

“Jenderal Soleimani berperan besar dalam kejayaan Hizbullah mengusir pasukan agresor Zionis dari Lebanon secara hina pada 2006. Ia juga memainkan peran penting dalam menciptakan, melatih, dan mengelola milisi al-Hashd al-Shaabi pimpinan al-Muhandis, yang bertanggung jawab atas runtuhnya kelompok teroris di Irak serta Suriah”, imbuh MEM.

“Pengaruh Soleimani bukan hanya dalam perlawanan terhadap terorisme saja. Dia juga memiliki peran politik penting. Di tahun 2015, dia meyakinkan Rusia untuk bergabung dan membentuk aliansi segitiga Iran, China, dan Rusia guna memerangi kelompok teroris Timur Tengah di Suriah. Gugurnya Soleimani dan al-Muhandis menunjukkan kepada dunia bahwa Revolusi telah dan akan selalu menang”, pungkas MEM.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *