Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Parlemen Yaman Serukan Rakyat Bersatu Tolak dan Lawan Pasukan Pendudukan Asing

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Parlemen Yaman menegaskan kembali penolakannya terhadap kehadiran pasukan pendudukan asing di negara itu.

Anggota parlemen meminta rakyat Yaman untuk menghadapi pasukan asing untuk mencegah intervensi luar dalam urusan internal negara.

Parlemen Yaman memperingatkan dalam sebuah pernyataan pada Minggu tentang plot Amerika untuk menargetkan persatuan dan kedaulatan negara di tengah kehadiran AS-Inggris-Saudi di provinsi tenggara al-Mahrah, menurut jaringan televisi Yaman, al-Masirah.

Parlemen menyerukan masyarakat untuk bersatu dalam menghadapi penjajah sambil menyalahkan Koalisi Agresor Saudi dan tentara bayarannya karena merusak kekayaan, kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas teritorial rakyat Yaman.

Pernyataan itu mengutuk keras kehadiran asing di “tanah, pulau, dan perairan Yaman, apa pun alasan pembenarannya”.

Dewan Perwakilan Rakyat juga mengutuk gerakan mencurigakan Amerika yang terjadi di provinsi Yaman yang diduduki, yang terbaru adalah kunjungan Duta Besar Amerika dan Komandan Armada Kelima AS dengan dalih memerangi penyelundupan.

Pergerakan militer AS di provinsi tenggara al-Mahra dan Hadhramaut telah meningkat secara signifikan dan provokatif selama beberapa bulan terakhir, sejalan dengan upaya Washington untuk menggagalkan upaya perdamaian dan menghindari tuntutan Rakyat Yaman dan persyaratan solusi, termasuk penarikan penuh pasukan asing dari Yaman.

Situs web berita Amerika, Huffington Post baru-baru ini mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat bergerak di jalur merebut Provinsi al-Mahra untuk “tujuan geopolitik dan ambisi dan tujuan ekonomi jangka panjang, termasuk kontrol pantai dan pelabuhan provinsi”.

Situs tersebut mengungkapkan bahwa “tentara AS dan pakar militer sering mengunjungi provinsi tersebut, berpindah-pindah, menjauh dari sorotan media”.

Arab Saudi melancarkan perang dahsyat di Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sekutu Arabnya dan dengan dukungan senjata dan logistik dari AS dan negara-negara Barat lainnya.

Tujuannya adalah untuk memasang kembali rezim Abd Rabbuh Mansur Hadi yang ramah-Riyadh dan menghancurkan Gerakan Perlawanan Ansharullah, yang telah menjalankan urusan negara tanpa adanya Pemerintahan fungsional di Yaman.

Sementara Koalisi Agresor yang dipimpin Saudi gagal memenuhi satu pun tujuannya, perang telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *