Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Pejabat Hadi Serang Verbal Koalisi Saudi-UEA dalam Sepekan, Desak Taktik ‘Mengail di Air Keruh’ Segera Dihentikan

POROS PERLAWANAN – Ahmed Obaid bin Dagher, Penasihat Presiden tersingkir Yaman, Abdurabbih Mansour Hadi, kembali melancarkan serangan verbal kepada Koalisi Saudi-UEA.

Dilansir Fars, situs al-Masyhad al-Yamani mengutip pernyataan dari Bin Dagher. Ia berkata, saat masalah legalitas dibicarakan, yang dimaksud adalah legalitas Yaman. Jika Yaman dipecah-pecah, maka legalitas (dan Pemerintahan pro-Riyadh) akan lenyap.

Ditujukan kepada Koalisi Saudi, Bin Dagher mengatakan, “Orang-orang yang menyerang Pemerintahan Hadi atau mendiskreditkan pemimpinnya sudah diberitahu berkali-kali, bahwa kalian membahayakan Yaman, dan bahaya ini berasal dari kalian sendiri. Legalitas kehadiran kalian bergantung kepada tegaknya legalitas (Pemerintahan tersingkir) Yaman.”

Bin Dagher berkata, selain rakyat Yaman tidak ada seorang pun yang bisa mencabut legalitas Pemerintahan Hadi. “Dan sekarang mereka menyaksikan legalitas ini terus memudar dari hari ke hari,” imbuhnya.

Ia berkata kepada Koalisi Saudi bahwa “mengail ikan di air keruh” sudah cukup dan harus dihentikan. Bin Dagher juga menyebut Koalisi sebagai ancaman nyata bagi 30 juta rakyat Yaman.

Meski disebut sebagai pendukung utama Hadi, Saudi dan UEA bersengketa di selatan Yaman.

Tahun lalu, dua negara ini membentuk Pemerintahan pro-Koalisi. Namun 6 hari setelahnya, Saudi berselisih dengan anasir yang berafiliasi kepada UEA di Yaman.

Saat itu, Bin Dagher menyinggung adanya jalan buntu antara Pemerintahan Hadi dan Dewan Transisi Selatan (yang memihak Abu Dhabi). Kebuntuan ini terkait menjaga keamanan di kota Aden.

Dia berkata, anasir pro-UEA berupaya menduduki Aden, dan hal ini memicu huru-hara. Sebab itu, dia berkata, “Tak seorang pun boleh berpikir bisa menanamkan pengaruh di Aden dan provinsi-provinsi lain dengan sendirinya. Sebab Aden adalah Ibu Kota Yaman dan pusat Pemerintahan (Hadi).”

Statemen Bin Dagher menunjukkan sengketa yamg terus berlanjut antara saudi dan UEA. Juga menunjukkan kesalahan-kesalahan Saudi dalam mengeksekusi sektor militer dalam kesepakatannya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *