Loading

Ketik untuk mencari

Opini

‘Pesan Tegas Baru’ Tel Aviv untuk Hamas dan Hizbullah Justru Ungkap Kekhawatiran Israel

‘Pesan Tegas Baru’ Tel Aviv untuk Hamas dan Hizbullah Justru Ungkap Kekhawatiran Israel

POROS PERLAWANAN – Sejumlah media di Israel mengabarkan berita-berita dari Kabinet Rezim Zionis yang mengungkap semacam kekhawatiran dan kegundahan politik-keamanan Tel Aviv.

Fars melaporkan, Kabinet Netanyahu, yang kebijakan-kebijakan kontroversialnya memicu penentangan dalam dan luar negeri, berusaha menggulirkan isu-isu seperti “musuh asing” untuk menutup-nutupi kekacauan dalam negeri.

Sehubungan dengan ini, Kanal 12 Israel pada Selasa malam memberitakan berlangsungnya sejumlah rapat beruntun Kabinet Netanyahu untuk meningkatkan level kesiagaan, terutama kesiapan Tentara Israel.

Menurut Kanal 12, hingga kini Netanyahu telah melangsungkan 5 rapat rahasia. Output dari rapat-rapat tersebut telah disampaikan kepada AS dan Prancis, yaitu peningkatan kesiapan dan level kesiagaan di Israel. Rapat-rapat itu dihadiri para petinggi militer-intelijen, seperti Direktur Mossad, Menteri Intelijen, dan Penasihat Keamanan Nasional.

Kanal ini mengeklaim, rapat-rapat ini bertujuan untuk meningkatkan kesiagaan di Israel “demi mempersiapkan segala bentuk operasi terhadap Iran”, sebab pengayaan uranium Iran hingga 90 persen adalah garis merah Tel Aviv. Kanal 12 menyatakan bahwa “bulan-bulan mendatang akan sangat rumit dan penting” dan “Israel bersiap untuk segala kemungkinan”.

Namun sebenarnya, setelah kegagalan aksi sabotase terhadap fasilitas Kemenhan Iran di Isfahan beberapa waktu lalu, dan dibocorkannya peran Tel Aviv oleh media dalam serangan tersebut, Rezim Zionis mencemaskan balasan Iran sehingga meningkatkan level kesiagaan mereka. Tel Aviv mengesankan kesiagaan karena takut pembalasan dendam Iran sebagai “kesiagaan untuk menyerang”.

Kanal 12 juga melaporkan bahwa Netanyahu telah memberitahukan isi rapat kepada Menlu AS Antony Blinken, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dalam kontak telepon dengan mereka, dikatakan bahwa “jika mereka (AS dan Prancis) tidak bisa menyikapi perkembangan Iran (sesuai kehendak Tel Aviv), Israel terpaksa bergerak”.

Situasi di Tanah Pendudukan jelas tidak mendukung Kabinet Netanyahu. Dia berada di bawah tekanan dalam dan luar negeri, sehingga terlalu banyak dibelit masalah untuk bisa memikirkan agresi militer ke salah satu negara di Kawasan.

Oleh karena itu, berdasarkan laporan sejumlah media dan analisis para pengamat politik, Netanyahu berusaha menggulirkan isu “musuh asing” demi menutup-nutupi problem domestiknya.

Kanal 12 melaporkan Tel Aviv dalam beberapa hari terakhir telah mengirim pesan kepada Hizbullah dan Hamas bahwa “kondisi rentan politik di Israel bukan berarti Tel Aviv tidak siap untuk melakukan tindakan militer (di Gaza, Lebanon, atau untuk menghalangi perkembangan nuklir Iran)”.

Pesan ini justru menunjukkan kelemahan dan kacaunya situasi politik di internal Rezim Zionis. Netanyahu mengancam dengan menggunakan Tentara, padahal para petinggi Tentara Israel, baik sekarang atau mantan, telah menggelar perang politik terhadap Kabinet Netanyahu dalam dua tiga pekan terakhir. Dengan demikian, mustahil jika mereka bersedia dimanfaatkan untuk menyulut sebuah perang baru.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *