Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Rusia Jadi Negara yang Paling Banyak Disanksi

Rusia Jadi Negara yang Paling Banyak Disanksi

POROS PERLAWANAN – Media-media AS melaporkan, Rusia menjadi negara yang paling banyak dijatuhi sanksi di dunia hanya dalam tempo 10 hari.

“Sejak 22 Februari, sebanyak 2.427 sanksi telah diberlakukan atas tokoh-tokoh Rusia dan 343 sanksi dijatuhkan atas korporasi atau organisasi Pemerintahan Rusia”, tulis Bloomberg, dilansir Fars.

“Washington dan sekutunya telah menjatuhkan 2.778 sanksi baru atas Rusia, hingga membuat jumlah sanksi atas Moskow menjadi 5.530”, imbuh Bloomberg.

“Dalam rentang 10 hari, Rusia telah mendahului Iran dan Korut sebagai negara yang paling banyak dijatuhi sanksi di dunia”.

“Sebelum ini, Iran berada di puncak negara-negara yang disanksi dengan jumlah 3.616 sanksi, yang sebagian besar diberlakukan dalam satu dekade terakhir lantaran program nuklir dan ‘dukungan terhadap terorisme’”, lanjut Bloomberg.

Dalam lanjutan laporan ini disebutkan, ”Tekanan atas Rusia terus meningkat tiap hari. Di akhir pekan, perusahaan American Express dan Netflix bergabung dengan daftar korporasi-korporasi yang keluar dari Rusia atau membekukan aktivitas mereka”.

Seorang mantan pejabat Kemenkeu AS, Peter Piatetsky mengatakan, ”Ini adalah perang nuklir finansial dan kejadian embargo terbesar dalam sejarah. Rusia adalah bagian dari ekonomi global, yang dalam tempo 2 pekan berubah menjadi target terbesar sanksi global dan sebuah kelemahan finansial.”

Beberapa hari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, pemberlakuan sanksi sama dengan “deklarasi perang”.

“Setelah Rusia dan Iran, negara-negara Suriah, Korut, Venezuela, Myanmar, dan Kuba berada dalam daftar negara-negara yang mendapat sanksi terbanyak. Sanksi-sanksi ini meliputi personel, perusahaan, bahkan pembatasan atas kapal dan pesawat”, lapor Bloomberg.

Menurut Bloomberg, banyak sanksi-sanksi yang dijatuhkan AS atas Rusia sebelum dimulainya perang Ukraina. Sanksi-sanksi ini dijatuhkan dengan dalih intervensi dalam Pilpres 2016 dan serangan terhadap oposisi Moskow di dalam serta luar negeri.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *