Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Rusia: Pengunduran Diri PM Johnson adalah Buah Kebijakan-kebijakan Arogan Inggris

Rusia: Pengunduran Diri PM Johnson adalah Buah Kebijakan-kebijakan Arogan Inggris

POROS PERLAWANAN – Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia, Dmitry Medvedev berkomentar soal pengunduran diri Boris Johnson dari kursi PM Inggris.

Dinukil Fars dari TASS, Medvedev dalam statemennya menyatakan, pengunduran diri Johnson adalah “konsekuensi logis dari kebijakan arogan dan kurang ajar Inggris”, terutama di kancah internasional.

“’Kawan terbaik’ Ukraina tengah pergi. ‘Kemenangan’ di Ukraina mulai terancam. Kami menantikan kabar-kabar serupa dari Jerman, Polandia, dan negara-negara Baltik,” imbuh Medvedev.

Jubir Istana Kremlin, Dmitry Peskov juga menyatakan, Johnson tidak menyukai Rusia, dan Moskow juga sama-sama tidak menyukainya.

Dalam jumpa pers di Kremlin, Peskov ditanya tentang krisis politik yang terjadi di London, Ia menjawab, penduduk Inggris harus mengevaluasi sendiri kinerja Pemerintah mereka, sebab krisis ini tidak penting bagi Moskow.

”Kami ingin berharap bahwa suatu hari nanti di Britania muncul orang-orang yang lebih profesional, yang bisa mengambil keputusan mereka melalui dialog dan interaksi.”

“Ada sebuah sistem politik sangat rumit (di Inggris). Orang yang tidak mendapatkan dukungan sama sekali dari publik tidak akan bisa memimpin negara ini,” imbuh Peskov.

Menurutnya, Johnson adalah salah satu politisi yang memimpin Pemerintahan Inggris tanpa mendapatkan dukungan publik. Peskov menilai, pengunduran diri Johnson adalah tanda dari kegagalan perang verbalnya terhadap Rusia.

Ia mengaku, krisis pemerintahan di Inggris mungkin bukan prioritas bagi Kremlin, namun telah menarik perhatian Moskow.

“Kondisi Britania dan krisis pemerintahan di sana tidak bisa menjadi prioritas pekerjaan kami. Pada akhirnya, kami hanya mengurus apa yang terjadi di negara kita. Namun tentu kami juga memerhatikan krisis Pemerintah London. Krisis pemerintahan di sana sangat luas. Kami bisa melihatnya,” kata Peskov.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *