Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sanaa: UEA akan Dihantam Lebih Keras jika Tak Hengkang dari Yaman

Sanaa: UEA akan Dihantam Lebih Keras jika Tak Hengkang dari Yaman

POROS PERLAWANAN – Penasihat PM Yaman, Hamid Abdulqadir Antar memperingatkan, jika UEA tidak keluar dari Koalisi Agresor, maka Yaman akan melancarkan lebih banyak serangan ke negara itu.

“Yaman punya hak legal untuk membalas tiap agresi. Ini adalah bagian dari sistem penangkalan strategis,” kata Abdulqadir, diberitakan Fars.

“Klaim-klaim soal penggunaan senjata Iran adalah klaim-klaim usang Saudi-AS, yang ingin melegalkan pendudukan atas Yaman, kepulauan, dan kawasan pesisirnya,” imbuh Abdulqadir.

“Saudi dan UEA tengah melaksanakan proyek-proyek AS di Kawasan… Jika agresi ke Yaman dihentikan dan pasukan agresor mundur dari tiap jengkal tanah Yaman, pihak-pihak politik akan menjalin kesepakatan untuk sebuah solusi politis komprehensif.”

“Konflik di Yaman tidak ada kaitannya dengan masalah nuklir Iran. Sama sekali tidak ada hubungan antara perang Yaman dengan isu Iran,” tandasnya.

“Jika UEA tidak menghentikan agresi, ia akan menerima pukulan-pukulan yang lebih telak dari Yaman. Mata diganti mata dan gigi diganti gigi. Darah orang-orang Yaman tidak murah. Darah orang Saudi dan UEA juga tidak lebih berharga daripada darah orang Yaman,” pungkas Abdulqadir.

Pada Minggu malam dan Senin dini hari lalu, Militer Yaman melancarkan Operasi Badai Yaman II, sebagai bentuk pembalasan atas serangan-serangan Koalisi Saudi-UEA.

Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree menyatakan pangkalan udara al-Dhafra dan sejumlah target vital lain di Abu Dhabi disasar dengan rudal-rudal balistik Dzulfiqar.

“Sejumlah pangkalan militer di kedalaman wilayah Saudi di kawasan Sharwah dan kawasan lain juga dihantam dengan drone Samad 1 dan Qasef K2,” kata Saree.

Ia menambahkan, pusat-pusat penting dan vital di Jazan dan Asir di selatan Saudi diserang dengan sejumlah besar rudal balistik. Menurut Saree, rudal-rudal itu mengenai target-targetnya dengan akurasi tinggi.

Serangan balasan Militer dan Komite Rakyat Yaman ke Abu Dhabi dan Dubai ini telah berdampak negatif terhadap bursa saham keduanya.

Dinukil dari DFM, serangan ke Dubai dan Abu Dhabi dengan sejumlah drone telah membuat anjlok bursa saham Abu Dhabi hingga 2,2 persen dan Dubai 0,3 persen.

Dalam transaksi Senin lalu, IHSG Abu Dhabi merosot hingga 70 poin menjadi 3.140 poin. Indeks bursa saham Dubai pun menurun menjadi 8.675.

Transaksi hari kemarin mencatat bahwa kebanyakan perusahaan-perusahaan besar, termasuk Emaar, mengalami penurunan tajam nilai saham hingga 3 persen. Saham Emaar turun 3,5 persen, sementara perusahaan investor GFH anjlok hingga 3,1 persen.

Bursa saham Dubai sendiri tidak seburuk Abu Dhabi, karena penawaran saham perusahaan-perusahaan besar hanya turun relatif sedikit.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *