Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sayyid Nasrallah Sebut AS Halangi Pemerintah Lebanon Perangi ISIS

POROS PERLAWANAN – Sekjen Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah pada Jumat 27 Agustus malam berpidato dalam rangka peringatan tahun ke-4 pembebasan dataran tinggi Lebanon, yang juga disebut “Pembebasan Kedua”.

Dilansir Fars, Sayyid Nasrallah menyatakan kemenangan di dataran tinggi ini tidak diraih dengan cuma-cuma, namun dengan banyak pengorbanan.

“Kemenangan di dataran tinggi pada 4 tahun lalu adalah bagian dari perang global atas Suriah dan proyek berbahaya yang disiapkan untuk Kawasan,” kata Sayyid Nasrallah.

“ISIS berniat menguasai Suriah. Lebanon juga bagian dari rencana mereka. Tujuan ISIS adalah memperluas kekuasaan dari Tadmur (gurun timur Suriah) hingga Qalamoun (di barat Suriah dan timur Lebanon). Jika mereka bisa melakukannya, perang akan lebih sulit,” lanjutnya.

Sekjen Hizbullah menyatakan, ISIS mendapat dukungan internasional dan regional. Ribuan anasir ISIS dibawa ke Kawasan dan Pemerintah AS menghalangi Pemerintah Lebanon untuk memerangi mereka.

Ia mengingatkan, Donald Trump dan Otoritas AS sendiri sudah berkali-kali menyatakan bahwa ISIS adalah buatan Barack Obama dan Hillary Clinton. “ISIS selalu menjadi ancaman bagi dataran tinggi (Lebanon), Beirut, dan Tentara,” kata Sayyid Nasrallah.

Terkait kegagalan Pemerintah Lebanon dalam menumpas teroris dan mempertahankan wilayah negara itu di hadapan ISIS, Sayyid Nasrallah berkata bahwa AS menghalangi Pemerintah Beirut untuk melawan ISIS dengan cara mengancam akan menghentikan bantuan untuk Tentara.

Ia mengungkap bahwa Presiden Michel Aoun tidak menyerah di hadapan tekanan AS agar tidak terlibat dalam perang melawan ISIS. Sayyid Nasrallah berkata, ”Hizbullah pun terjun dalam perang ini atas kehendak rakyat dan penduduk dataran tinggi.”

“Dalam semua pertempuran kita, baik di timur Lebanon maupun di Suriah, senjata dan fasilitas kita, di tahap pertama, adalah berkat (bantuan) Republik Islam Iran… Kita katakan kepada semua Takfiri, teroris, dan Israel bahwa jika kalian kembali, kami pun akan kembali,” tandasnya.

Terkait perkembangan Lebanon dan bahaya teroris bagi negara ini, Sekjen Hizbullah berkata, ”Sebagian orang mengklaim bahwa ISIS dan Jabhat al-Nusra tidak berbahaya bagi Lebanon. Hari ini, orang-orang yang sama berkata bahwa Lebanon tidak diembargo dan diblokade. Padahal Lebanon berada di bawah blokade selama beberapa tahun terakhir. Mereka ini tidak punya informasi tentang situasi Lebanon.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *