Sayyid Nasrallah: Jika Agresi ke Gaza Tidak Dihentikan, Serangan ke Pangkalan-pangkalan AS akan Berlanjut
POROS PERLAWANAN-Sekjen Hizbullah dalam pidato terbarunya menyanjung Yaman, yang telah mengambil sikap berani, terbuka, dan resmi terkait Gaza serta melancarkan serangan rudal dan drone ke Israel.
‘Serangan-serangan ini telah menyuntikkan semangat kepada Perlawanan Palestina. Ancaman-ancaman Yaman telah memaksa Israel untuk memindahkan sebagian dari sistem pertahanan udaranya dari utara dan selatan Tanah Pendudukan ke Eilat. Ancaman Yaman menyebabkan Eilat tidak aman. Ini berarti perpindahan sejumlah besar orang Israel, yang akan menambah tekanan terhadap Kabinet Zionis”, kata Sayyid Hasan Nasrallah, Fars melaporkan.
“Serangan ke pangkalan-pangkalan AS di Irak dan Suriah juga dalam rangka solidaritas untuk Gaza. Operasi perlawanan di Irak dan Suriah dilakukan demi melenyapkan pangkalan-pangkalan AS di kedua negara tersebut. Sayangnya sebagian pejabat Palestina mengatakan, serangan-serangan itu tak ada kaitannya dengan Palestina. Padahal front-front ini adem ayem sebelum dimulainya operasi (Badai al-Aqsa). Sebagian faksi-faksi Perlawanan menegaskan, serangan ke Gaza harus dihentikan supaya serangan ke pangkalan AS juga dihentikan.”
“AS menekan kami, Yaman, dan Irak. Tak satu pun kanal Barat, Arab, dan Lebanon yang belum menyampaikan ancaman AS ini kepada kami. Tentu ini tidak akan menyebabkan operasi kami, Irak, dan Yaman berhenti. Jika AS ingin serangan kepada mereka di Irak dan Suriah dihentikan dan Kawasan tidak menuju perang, maka agresi ke Gaza harus dihentikan.”
Sayyid Nasrallah menjelaskan, Hizbullah dama beberapa hari lalu menggunakan rudal Burkan dalam operasi-operasinya. “Berat rudal ini mencapai 300 hingga 500 kg. Bayangkan bahwa setengah ton bahan peledak menghantam pangkalan-pangkalan Israel. Dalam membalas kejahatan biadab di Aynata (serangan Israel yang menewaskan warga sipil Lebanon), untuk kali pertama kita menggunakan rudal Katyusha. Kita juga memperoleh kemajuan dalam serangan ke kedalaman Rezim Zionis”, tuturnya.
