Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Sekjen Hizbullah: Pengerahan Pasukan Elite Israel di Gaza Bukti Kelemahan Rezim ZIonis

Sekjen Hizbullah: Pengerahan Pasukan Elite Israel di Gaza Bukti Kelemahan Rezim ZIonis

POROS PERLAWANAN– Dalam pidato peringatan Hari Syahid pada Sabtu 11 November, Sayyid Hasan Nasrallah menyatakan bahwa serangan-serangan biadab Israel mengincar sejumlah tujuan, bukan sekadar untuk membalas dendam kepada Palestina.

“Salah satu tujuan utama Israel adalah memaksa Gaza, Palestina, Lebanon, dan semua negara di Kawasan untuk menyerah. Tujuan Israel adalah melenyapkan tuntutan untuk hak-hak absah. Tujuan mereka adalah agar rakyat putus asa terhadap opsi perlawanan. Israel ingin agar rakyat angkat tangan dan menganggap bahwa perlawanan mendatangkan konsekuensi berat sehingga harus berhenti melawan”, kata Sayyid Nasrallah, diberitakan Fars.

Menurut Sekjen Hizbullah, Israel membantai warga Gaza demi menakut-nakuti rakyat Lebanon bahwa mereka akan bernasib serupa jika melawan Israel.

“Israel mengeklaim telah membombardir puluhan ribuan target militer milik Jihad Islam dan Hamas. Namun faktanya adalah Israel hanya menargetkan warga Palestina dan rumah mereka demi meraih tujuannya. Namun tujuan ini tidak akan terwujud.”

“Apa hasil dari semua tindakan (pembantaian) ini? Apakah rakyat Palestina menghentikan perlawanan? Justru sebaliknya, perlawanan ini terus menguat dari generasi ke generasi, hingga mencapai puncaknya tahun ini dalam Badai al-Aqsa. Kondisi serupa juga terjadi di Lebanon. Rakyat Lebanon tidak berhenti melawan meski Zionis membunuhi banyak orang Lebanon.”

“Sayangnya sebagian media dan penulis Arab serta Barat, baik sengaja atau tidak, membantu propaganda Israel ini. Pihak yang seharusnya putus asa adalah Israel. Israel harus tahu bahwa dari jasad-jasad syuhada Gaza dan Lebanon akan muncul generasi-generasi Perlawanan yang lebih bertekad kuat untuk berjuang dan menghancurkan Israel.”

Sayyid Nasrallah menilai bahwa agresi biadab Israel ke Gaza justru memukul balik dirinya sendiri.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Israel melalui media mengesankan ciri sebagai orang baik-baik dan cinta damai. Namun ilustrasi ini sudah pupus. Setelah semua agresi ini, bangsa-bangsa akan semakin tegas menolak normalisasi hubungan dengan Zionis.”

Ia menganggap penting unjuk rasa pro-Palestina yang diadakan di negara-negara Islam, seraya mengatakan,”Lebih penting dari ini adalah demo-demo yang diadakan di Washington, London, Paris, dan negara-negara Barat. Ini sangat penting, karena akan mendatangkan tekanan terhadap Pemerintah-pemerintah Barat. Tak ada lagi orang di dunia yang menginginkan serangan ke Gaza berlanjut, kecuali Pemerintah AS dan para pengekornya. Sekarang AS terisolasi dalam masalah ini.”

Sekjen Hizbullah lalu memuji kinerja faksi-faksi Perlawanan di Gaza dan menyebut mereka berjuang dalam kondisi yang sangat sulit.

“Saat ini, Pasukan Ranger terkuat Israel tengah bertempur di Gaza, yang ini menunjukkan kelemahan Israel. Medan Gaza hari ini sangat menentukan. Hanya medan perang yang harus diandalkan. Situasi di Tepi Barat telah berubah sedemikian rupa, sehingga mungkin akan memaksa Rezim Zionis untuk menarik pasukannya dari utara dan selatan guna menghadapi Perlawanan di Tepi Barat”, tandas Sayyid Nasrallah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *