Senator AS: Lanjutkan Kebijakan Trump atas Iran adalah Kegilaan
POROS PERLAWANAN – Anggota Senat AS, Chris Murphy kembali mengkritik kebijakan Pemerintahan Donald Trump yang keluar dari JCPOA. Dalam tulisannya, Murphy menyatakan bahwa kegagalan akibat kebijakan ini memaksa Joe Biden untuk membuat kesepakatan dengan Iran.
“Kegagalan-kegagalan Trump dalam isu Iran tidak menyisakan jalan bagi Biden selain kesepakatan (dengan Teheran)”, tulis Murphy di majalah Time, diberitakan Fars.
Murphy mengingatkan, Trump ngotot mengeluarkan AS dari JCPOA, kendati para penasihatnya telah memberinya peringatan. AS juga keluar dari JCPOA “di saat Iran memenuhi semua komitmennya, membatasi sejumlah besar program nuklirnya, dan mengizinkan para inspektur IAEA untuk masuk”.
Trump berharap, kebijakan Tekanan Maksimum bisa menyeret Iran ke meja perundingan untuk membuat kesepakatan baru sebagai ganti JCPOA. Namun ia lengser dari jabatannya pada 20 Januari tahun silam dan gagal total mewujudkan tujuan-tujuannya.
Murphy lalu menyinggung perundingan di Wina dan menulis, ”Pemerintahan Biden berusaha mengembalikan Iran ke meja perundingan. Namun Iran tidak begitu berminat, setelah AS secara mendadak keluar dari kesepakatan”.
“Melanjutkan kebijakan Trump di hadapan Iran untuk satu bulan atau tahun lagi adalah kegilaan… Sekarang adalah waktu yang tepat bagi Tim Negosiator Biden untuk memberikan keunggulan secara cerdas, namun harus, (kepada Iran) untuk memulai kembali kesepakatan nuklir Obama”, tandas Murphy.
“Ya, Iran memang harus sama-sama berkompromi. Namun waktu terus berlalu dan kesepakatan baru harus segera dijalin. Kesepakatan baru mungkin saja tidak seperti kesepakatan di era Obama, lantaran kita kehilangan beberapa pijakan di masa Trump. Namun kesepakatan dengan Iran, yang akan memulai kembali inspeksi, akan membuat dunia menjadi lebih aman”.
Kepada orang-orang yang menentang pencabutan sanksi yang dijatuhkan atas Iran di masa Trump, Murphy mengingatkan bahwa sanksi-sanksi ini tidak efektif.
“Kepada mereka yang menentang pengurangan sanksi-sanksi Trump demi terwujudnya kesepakatan baru, harus dikatakan bahwa AS sama sekali tidak mendapat keuntungan dari mempertahankan sanksi-sanksi ini. Sanksi-sanksi Trump tidak berguna sama sekali dengan cara sangat memalukan”, tegas Murphy.
