Statemen Absurd Kemenlu AS, Sebut Investigasi Internasional Soal Serangan ke Rumah Sakit Gaza Tidak Relevan
POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu AS, Matthew Miller dalam sebuah konferensi pers mengeklaim bahwa investigasi internasional untuk menyelidiki serangan ke rumah sakit al-Ahli di Gaza “saat ini tidak relevan”.
“Kami tidak berpikir bahwa sekarang ini hal itu adalah tindakan relevan,” kata Miller saat menjawab seorang wartawan yang mendesak diadakannya investigasi internasional terkait serangan tersebut, diberitakan Tasnim.
“Pemerintah Israel memublikasikan banyak bukti yang mendukung klaimnya, bahwa sayangnya ditembakkannya sebuah roket secara keliru menyasar rumah sakit ini dan tampaknya menyebabkan kematian ratusan warga sipil,” klaim Miller.
Sebelum ini, berbagai pihak telah membantah klaim Tel Aviv tersebut. Dalam wawancara dengan CNN, Menlu Yordania, Abdullah al-Safadi mengatakan, “Orang-orang sudah biasa mendengar Israel awalnya menyangkal perbuatan yang ia lakukan, lalu setelah itu ia mengakuinya.”
“Kita melihat ribuan rudal ditembakkan dari Gaza. Tapi tak satu pun yang menyebabkan kerugian dan kehancuran seperti yang kita saksikan malam lalu (serangan ke rumah sakit al-Ahli).”
Jurnalis NBC, Raf Sanchez juga membantah klaim Israel soal serangan ke rumah sakit al-Ahli di Gaza.
“Harus kita katakan bahwa kerusakan semacam ini tidak bisa Anda kaitkan dengan roket-roket Palestina. Roket-roket Palestina bukan untuk menewaskan ratusan orang dalam sekali hantaman.”
“Berbeda dengan bahan-bahan peledak eksplosif Israel yang berpotensi membunuh ratusan orang, terutama bom-bom penghancur bungker yang digunakan untuk menargetkan terowongan-terowongan Hamas di Gaza.”
Jubir Kemenlu Rusia menyebut serangan Israel ke rumah sakit al-Ahli sebagai tindak kejahatan.
Menanggapi bantahan Israel, Maria Zakharova berkata: “Kalian tidak membombardir rumah sakit? Coba saja publikasikan foto-foto satelitnya.”
Jubir Kemenkes Palestina, Ashraf al-Qudrah menyatakan bahwa serangan jet-jet Israel ke rumah sakit al-Ahli menewaskan lebih dari 500 orang.
Ia menegaskan bahwa serangan ke rumah sakit ini adalah pembantaian massal.
