Syarat Aneh Jerman Beri Kewarganegaraan: Wajib Akui Eksistensi Israel
POROS PERLAWANAN– Media-media AS memberitakan bahwa berdasarkan aturan baru pemberian kewarganegaraan Jerman, para pemohon harus mengakui hak eksistensi Rezim Zionis.
Dilansir al-ALam, aturan baru ini diberlakukan sejak hari Kamis 27 Juni lalu. Tujuan aturan tersebut adalah menghadapi tren antisemitisme yang terus meningkat, terutama setelah agresi Israel ke Gaza.
Aturan ini disahkan Pemerintah Jerman setelah usai dimulainya Operasi Badai al-Aqsa pada 7 Oktober lalu, Kanselir Agung Jerman Olaf Schulz menyatakan, keamanan Rezim Zionis merupakan keamanan nasional bagi Jerman.
Saat ini, sekitar 300 ribu orang Palestina menetap di Jerman, yang merupakan komunitas Palestina terbesar di Eropa.
Pada Desember lalu, Negara Bagian Sachsen mengumumkan, syarat pemberian kewarganegaraan Jerman adalah mengakui hak eksitensi Israel, menolak antisemitisme, dan menandatangani perjanjian terkait masalah ini.
Sementaran itu, Axios melaporkan bahwa AS akan memberikan bom-bom seberat 230 kg kepada Israel secara Cuma-Cuma.
Menurut Axios, diprediksi bahwa Pemerintahan Joe Biden akan segera mengirim muatan bom-bom tersebut. Pengiriman muatan bom tersebut sempat ditunda pada April lalu, lantaran Washington ‘mencemaskan’ terjadinya perang di Rafah.
Situs AS ini menyatakan, Gedung Putih ingin mengurangi ketegangan antara Biden dan para pendukung Rezim Zionis di Washington.
Axios juga mengeklaim, tindakan ini menunjukkan bahwa sekarang AS tidak terlalu “mengkhawatirkan” lagi Israel akan menggunakan bom-bom itu di Gaza.
Berdasarkan laporan Axios, rencananya sebanyak 1.700 bom seberat 2 kuintal ini akan diserahkan setelah berakhirnya operasi Rezim Zionis di Rafah, yang diklaim akan rampung sekitar 2 pekan ke depan.
Israel mengumumkan bahwa pihaknya membutuhkan bom jika terjadi perang besar melawan Hizbullah di utara,
