Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Terungkap, Penembak Jitu Teror Beirut Ternyata Pegawai Kedubes AS

Terungkap, Penembak Jitu Teror Beirut Ternyata Pegawai Kedubes AS

POROS PERLAWANAN – Jurnalis ternama Lebanon, Hosein Mortada di laman Twitter-nya mengungkap identitas salah satu penembak jitu, yang menembaki para pengunjuk rasa dari Hizbullah dan Amal di depan gedung Pengadilan Beirut.

Mortada melampirkan foto penembak jitu itu dan menulis, ”Shukri Abu Shaab adalah anggota Badan Keamanan Lebanon, sekaligus salah satu pegawai Kedubes AS. Dalam insiden di Tayouneh dia ikut menembaki (pengunjuk rasa) dengan senapan jitu.”

Pada Kamis lalu, para pendukung Hizbullah dan Amal melakukan unjuk rasa damai di depan pengadilan untuk memprotes kinerja Penyelidik kasus ledakan pelabuhan Beirut, Tariq Bitar. Ketika tiba di kawasan Tayouneh pada pukul 10.45 waktu setempat, mereka ditembaki oleh para penembak jitu yang ada di atas beberapa bangunan.

Dalam insiden itu, 7 orang gugur dan 60 lainnya terluka. Hingga kini, aparat keamanan Lebanon telah menangkap 19 orang terkait teror ini. Diketahui 17 dari mereka adalah orang Lebanon dan sisanya adalah warga Suriah.

Hizbullah dan Amal menyebut Partai al-Quwwat al-Lubnaniyah pimpinan Samir Geagea sebagai pelaku kejahatan ini. Menurut mereka, Geagea mendapat instruksi dari Kedubes AS.

Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Hisyam Shafiuddin mengatakan, kejadian pada Kamis lalu adalah bagian dari aksi yang dikelola oleh Kedubes AS di Lebanon, yang mendapat sokongan finansial dari sebagian negara Arab.

Aksi penembakan di Beirut ini juga ditanggapi oleh Redaktur Rai al-Youm, Abdel Bari Atwan. Ia menilai, sejumlah peristiwa di Irak, Suriah, dan Lebanon baru-baru ini sebagai bagian dari konspirasi AS-Zionis untuk menyulut perang saudara di Timteng.

“Penembakan ke arah pengunjuk rasa di Beirut yang menewaskan 5 orang dan melukai 20 lainnya, serangan udara ke Suriah yang menewaskan 6 orang, dan kecurangan di Pemilu Irak, semua ini adalah persekongkolan AS-Israel untuk menyulut api perang saudara di Kawasan”, cuit Atwan di laman Twitter-nya.

“Konflik-konflik sektarian diciptakan demi mewujudkan kepentingan Israel dan mencuri gas Lebanon. Namun konspirasi ini tidak akan berjalan. Jika pun berjalan, kubu AS akan menjadi pecundang dan menelan kekalahan”, tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *