Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Tokoh Yahudi Iran: Zionis Gunakan Yudaisme untuk Kejar Tujuan Jahatnya Sendiri

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pemimpin agama Yahudi Iran mengatakan bahwa Zionis telah mengambil keuntungan dari Yudaisme untuk mengejar tujuan mereka sendiri, sesuatu yang telah ditentang oleh orang Yahudi religius sejak awal.

Rabbi Younes Hamami Lalehzar membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Fars pada Sabtu, satu hari setelah umat Islam memperingati Hari Quds Internasional untuk mendukung perlawanan dan perjuangan Palestina untuk membebaskan Tanah Air mereka dari pendudukan Israel.

Setiap tahun, perayaan Hari Al-Quds jatuh pada Jumat terakhir bulan suci Ramadan. Hal ini sebagaimana diperintahkan oleh mendiang pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini, yang mewajibkan umat Islam di seluruh dunia untuk bangkit dalam demonstrasi pada kesempatan tersebut untuk mendukung perjuangan Palestina.

“Penamaan (Jumat terakhir Ramadan) sebagai Hari Quds membantu masalah Palestina tidak terlupakan. Langkah Imam Khomeini ini sebenarnya semacam inisiatif yang mengingatkan dunia akan isu Palestina setiap tahun untuk memikirkan solusinya,” kata Hamami Lalehzar.

“Seperti yang kita saksikan, kemegahan Hari Quds semakin meningkat setiap tahun. Hari ini, pada kesempatan ini, sejumlah besar orang dari berbagai negara mengungkapkan rasa jijik mereka pada rezim Zionis.”

Dia mengatakan Zionisme dibentuk pada akhir abad ke-19 di tengah pembentukan gerakan nasionalis di Eropa, tetapi menyalahgunakan cita-cita Yahudi untuk keuntungannya sendiri, memicu penentangan dari komunitas Ortodoks dan agama Yahudi.

“Zionis telah menggunakan Yudaisme, yang merupakan agama monoteistik, sebagai dalih untuk membenarkan dalam kerangka politik mereka sendiri strategi apa pun untuk mencapai tujuan mereka. Perilaku ini tidak diterima sama sekali oleh orang Yahudi di dunia, dan dari awal rezim Zionis hingga saat ini, ada banyak penentangan terhadap pendekatan Zionis dan itu masih berlanjut,” tambahnya.

“Karena alasan ini, perilaku brutal dan kejahatan rezim Zionis sama sekali tidak dan tidak diterima oleh agama Yahudi.”

Pemimpin Yahudi Iran itu mencatat bahwa menghadapi Zionis adalah “tugas agama dan manusia” yang harus dihormati hari ini seperti halnya Nabi Musa yang berdiri melawan penindasan Firaun dan berhasil menyelamatkan orang Israel dengan rahmat Tuhan.

“Ada berbagai strategi untuk menekan rezim Zionis, termasuk politik, ekonomi, dll. Contoh di bidang ekonomi adalah memboikot barang-barang produksi rezim Zionis,” ujarnya.

Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) dimulai pada tahun 2005 oleh lebih dari 170 organisasi Palestina dan kemudian berubah menjadi gerakan internasional.

Kampanye tersebut dimaksudkan untuk memulai “berbagai bentuk boikot terhadap Israel sampai (rezim penjajah ini) memenuhi kewajibannya di bawah hukum internasional” dan mengakhiri pendudukan selama puluhan tahun atas tanah Palestina.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *