Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon Yaman

Ulama Muslim Lebanon: Solusi Terbaik Hentikan Agresi ke Yaman adalah ‘Sungkurkan Hidung Koalisi Saudi ke Tanah’

Ulama Muslim Lebanon: Solusi Terbaik Hentikan Agresi ke Yaman adalah 'Sungkurkan Hidung Koalisi Saudi ke Tanah'

POROS PERLAWANAN – Ketua Dewan Penasihat Asoasiasi Ulama Muslim Lebanon, Syekh Ghazi Yusuf Hanineh menegaskan, pembalasan terhadap agresi Koalisi Saudi adalah hak rakyat Yaman.

Dilansir Fars, kanal al-Masirah mengutip pernyataan dari Hanineh bahwa cara terbaik bagi Yaman untuk menghadapi Saudi dan UEA adalah menargetkan kepentingan-kepentingan ekonomi dua negara itu.

Menurutnya, operasi militer yang dilancarkan Angkatan Bersenjata Yaman ke Abu Dhabi “telah menyakitkan Rezim UEA. Semua kejahatan yang kita saksikan menunjukkan betapa besarnya sakit yang diderita Klan Zayed (akibat serangan balasan Yaman).”

Ulama Lebanon ini meyakini, rakyat Yaman berhak membalas serangan dengan serangan. Ia menegaskan, agresi ini tidak memiliki solusi lain kecuali menyungkurkan moncong Koalisi Saudi ke tanah dan menjadikan dua negara ini sebagai target serangan balasan.

Hanineh menambahkan, pembelaan Angkatan Bersenjata dan Komite Rakyat Yaman terhadap diri dan negeri mereka merupakan hak konstitusional, syar’i, manusiawi, dan etis.

Terkait Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz, Hanineh berkata, ”Bagaimana bisa Raja Saudi disebut sebagai Pelayan Haramain, sementara ia menyerang bangsa Yaman, menghalalkan tanahnya, membunuh anak-anak, dan membombardir orang-orang tak berdosa?”

Ia berpendapat, Saudi telah menimbulkan dampak beracun di negara-negara Islam, karena penguasa Saudi telah menghilangkan harapan dari bangsa-bangsa Arab dan Muslim.

Di akhir statemennya, Hanineh berkata bahwa agresi Saudi ke Yaman adalah “pernyataan surat kesetiaan kepada AS dan Israel untuk 100 tahun mendatang, sebagaimana yang pernah dilakukan para pendahulu Raja Saudi untuk para perwira Inggris”.

Sementara itu, Jihad Islam pada Sabtu 22 Januari kemarin menyeru warga Gaza untuk turun ke jalan usai salat Magrib demi mengutuk kejahatan Koalisi Saudi di Yaman.

Jihad Islam menyebut perang di Yaman sebagai “agresi gila-gilaan” dan meminta faksi-faksi Palestina menentang agresi tersebut. Jihad Islam menegaskan, hukum agama menyatakan bahwa menumpahkan darah Muslim adalah haram.

Serangan ke sebuah penjara di Provinsi Saadah pada Jumat dini hari lalu adalah salah satu serangan Koalisi Saudi yang paling banyak memakan korban. Berdasarkan statistik, hingga kini lebih dari 77 orang tewas dan 112 orang terluka.

Bersamaan dengan serangan ke Saadah, kota pesisir al-Hudaydah pada Kamis malam dan Jumat dini hari juga menjadi target serangan jet-jet tempur Saudi. Dalam serangan ini, gedung komunikasi kota itu dibombardir, hingga menewaskan 3 orang dan melukai 17 lainnya.

Sumber-sumber lokal mengabarkan, sebagian besar korban serangan ini adalah anak-anak yang saat itu sedang bermain bola di lapangan dekat gedung komunikasi al-Hudaydah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *