Wallace Kecam Barat yang Setuju Kirim Senjata ke Ukraina tapi Tolak Kirim Makanan ke Afghanistan!
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, anggota Parlemen Eropa asal Irlandia, Mick Wallace mengecam dualisme Barat terkait Ukraina dan Afghanistan.
Dalam rapat Parlemen Eropa tentang Afghanistan, Wallace memperingatkan kebutuhan rakyat negara itu kepada bantuan pangan.
Ia mengkritik keras sikap AS dan negara-negara anggota Uni Eropa terhadap Afganistan dalam rapat yang diadakan di markas Parlemen Eropa di Strasbourg.
Sembari mengingatkan peran AS dan Saudi dalam menciptakan Taliban, Wallace mengecam sikap Barat yang setuju mengirim bantuan senjata untuk Ukraina, tapi enggan mengirim bantuan pangan ke Afghanistan.
Legislator vokal Eropa ini menyebut AS dan NATO sebagai biang keladi kehancuran Afghanistan selama 20 tahun terakhir, juga peran Barat dalam menjajah negara tersebut.
“Topik ini begitu mengganggu sehingga tidak bisa dibicarakan. Anda (Ketua Parlemen) telah bicara kepada kami (anggota Parlemen) tentang buruknya situasi (Afghanistan) dan kejahatan Taliban. Tentu kami juga bersikap objektif bahwa mereka (Taliban) benar-benar jahat,” kata Wallace.
“Namun saya sangat terkejut, karena Anda tidak menempatkan pernyataan Anda dalam koridor yang tepat. Masalah sulit dipahami jika tidak ditempatkan dalam koridor yang tepat.”
“Saya tidak ingin kembali ke tahun-tahun yang sudah lama berlalu. Namun asal muasal Taliban berpulang ke jihadis yang dibentuk AS dan Saudi. Kemudian selama 20 tahun terakhir AS dan NATO telah menghancurkan kawasan ini (Afghanistan). Mereka telah memusnahkan HAM bangsa yang selama 20 tahun terakhir tinggal di Afghanistan.”
“AS mengeluarkan 300 juta per hari untuk menghancurkan negara itu. Sekarang kita tengah membuat mereka kelaparan. FAO hanya bisa mendapatkan sepertiga uang dalam upaya untuk memberi makan jutaan orang. Namun baik AS maupun Uni Eropa tidak memberikan uang yang mereka (FAO dan rakyat Afghanistan) butuhkan.”
“Kita (Uni Eropa dan AS) bisa menemukan uang di planet Bumi untuk mengalirkan persenjataan ke Ukraina. Namun kita tidak bisa memberi makan kepada orang-orang Afghanistan; orang-orang yang hidup mereka telah kita hancurkan selama 20 tahun terakhir,” tandas Wallace.
