Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Yaman Lancarkan Serangan Drone ke Ibu Kota Saudi

Yaman Lancarkan Serangan Drone ke Ibu Kota Saudi

POROS PERLAWANAN – Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree mengumumkan sebuah operasi militer besar di kedalaman wilayah Saudi.

Dilansir Fars, kanal berita al-Masirah mengutip pernyataan Saree bahwa operasi bernama “Perimbangan Preventif ke-8” ini adalah balasan terhadap meningkatnya serangan dan blokade Koalisi Agresor.

Saree menjelaskan, pangkalan Raja Khalid di Riyadh menjadi target serangan 4 unit drone Samad-3. Ia menambahkan, sejumlah target militer di bandara Raja Abdullah di Jeddah dan kilang minyak Aramco juga diserang dengan drone Samad-2.

Pasukan Yaman juga sukses menargetkan sebuah sasaran militer penting di bandara internasional Abha, lanjut Saree.

Perwira Yaman ini mengumumkan, 5 drone telah digunakan untuk membombardir berbagai sasaran militer di Abha, Jizan, dan Najran. Operasi Perimbangan Preventif ke-8 total menggunakan 14 drone.

Di saat yang sama, Saree menegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman mampu melanjutkan operasi-operasi ofensif terhadap Saudi dan UEA, yang dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri bangsa dan Tanah Air.

Saree di akhir statemennya menyatakan, Tentara Yaman akan membalas kekuatan dengan kekuatan, sampai blokade dicabut dan agresi Koalisi Saudi dihentikan.

Sebelum ini, Jubir Kemenlu AS, Christiaan James dalam wawancara dengan harian Saudi, al-Bilad menekankan pentingnya memulai perundingan untuk mencegah kekalahan Koalisi Saudi di Ma’rib.

“Sudah tiba saatnya bagi Houthi untuk menghentikan pertempuran demi memulai perundingan politik,” kata James, dilansir Fars.

Keinginan AS agar perang Yaman dihentikan mencuat di saat Tentara dan Komite Rakyat Yaman terus merangsek maju serta meraih kemenangan demi kemenangan di Ma’rib. Capaian-capaian ini mendorong media-media mengabarkan bahwa hitung mundur pembebasan Ma’rib telah dimulai.

Dalam wawancara itu, James menyatakan bahwa AS akan melanjutkan pemberlakuan sanksi atas anggota Ansharullah dan lembaga-lembaga yang terkait dengannya.

Tanpa menyinggung kejahatan perang Koalisi Saudi, James menuding anggota-anggota Ansharullah itu sebagai “penyebab instabilitas dan pelaku kekerasan terhadap warga sipil”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *