Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Agen Intelijen Prancis: Klaim Haniyeh Diteror dengan Bom adalah Narasi Ngawur

Agen Intelijen Prancis: Klaim Haniyeh Diteror dengan Bom adalah Narasi Ngawur

POROS PERLAWANAN-“Seorang agen Intelijen Prancis yang mengenal Iran dan Israel menolak narasi Haniyeh tewas lantaran bom yang dipasang Mossad di tempat penginapannya di Teheran beberapa bulan sebelumnya.”

Dilansir Fars, pernyataan di atas diunggah jurnalis senior harian Le Figaro dan pakar Timteng Georges Malbrunot di laman medsos X. Cuitan Malbrunot diunggah menyusul klaim New York Times dan Telegraph soal penyebab gugurnya Ismail Haniyeh. Dua media AS dan Inggris itu mengeklaim, Ketua Kantor Politik Hamas itu tewas lantaran bom yang dipasang di kamarnya.

Mengutip dari agen Intelijen Prancis tersebut, Malbrunot menyatakan,”Skenario serangan udara lebih memungkinkan, sebab rute serangan bisa dikoreksi hingga saat terakhir.”

Malbrunot menukil pandangan sumber intelijen itu bahwa skenario pemasangan bom tidak benar dan dikarang secara ngawur.

Dalam statemen ke-3 soal gugurnya Haniyeh, IRGC mengumumkan bahwa berdasarkan investigasi yang dilakukan, operasi teror itu dilakukan dengan menembakkan proyektil jarak pendek dari luar tempat penginapan para tamu.

Sehubungan dengan motif kebohongan yang diumbar media-media Barat, Malbrunot mengatakan,”Sejak teror ini, kita menyaksikan banyak media yang memublikasikan berbagai detail kronologi teror, yang tujuannya adalah mendukung teori bom.”

Menurut sumber Malbrunot, propaganda media ini dirancang untuk “menekan para pimpinan Hamas lain dan mengirim pesan kepada mereka bahwa kalian akan dibunuh di mana pun kalian berada.”

Wakil Hamas di Iran Khalid al-Qadoumi membantah laporan menyesatkan media-media Zionis terkait diletakkannya bom di bawah ranjang Syahid Haniyeh. Al-Qadoumi juga menyangkal klaim Jubir Militer Israel, Daniel Hagari, yang mengaku bahwa pada malam teror terhadap Syahid Haniyeh, Israel hanya melakukan satu serangan udara ke Beirut, yang berujung kepada gugurnya komandan Hizbullah, Fuad Shukr.

 

Ia menyatakan bahwa narasi New York Times dan klaim Hagari berlawanan dengan kenyataan. Menurutnya, tujuan dari narasi dan klaim semacam ini adalah membebaskan Rezim Zionis dari tanggung jawab teror Haniyeh, supaya Tel Aviv tidak menanggung konsekuensi kejahatan tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *