Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Otoritas AS: Intelijen Kita Kesulitan Prediksi Langkah-langkah Iran Serang Israel

Otoritas AS: Intelijen Kita Kesulitan Prediksi Langkah-langkah Iran Serang Israel

POROS PERLAWANAN– Dalam wawancara dengan CNN pada Senin 5 Agustus, sejumlah pejabat senior AS mengatakan, mereka memperkirakan Iran akan melancarkan serangan balasan ke Israel atas teror Ismail Haniyeh pada hari-hari ke depan, bahkan mungkin 24 jam mendatang.

Diberitakan Fars, meski demikian 2 pejabat AS itu mengakui, Washington menghadapi kesulitan dalam memprediksi waktu dan bentuk serangan Iran. Ini lantaran Iran pada April lalu sudah merelokasi perangkat militer untuk melancarkan serangan. Hal ini mempersulit AS untuk memprediksi langkah-langkah Iran saat ini.

Menurut CNN, Otoritas AS mengandalkan sejumlah sumber untuk mendapatkan informasi dalam hal ini. Namun sekarang ada perselisihan pendapat di tengah para pejabat keamanan nasional terkait waktu dan cara serangan balasan Iran.

Tiadanya kepastian ini, lapor CNN, menyebabkan Pemerintahan Joe Biden menghadapi situasi pelik dalam upayanya menekan Teheran agar membatasi serangan balasannya.

Situs ABC pada Senin kemarin melaporkan, para diplomat Kemenlu AS meminta dari para sekutu Washington agar menekan Iran untuk membatasi serangannya; serangan yang dianggap mereka pasti bakal terjadi.

Dalam perbincangan via telepon dengan para Menlu G-7, Menlu AS Antony Blinken berkata bahwa serangan balasan Iran dan Hizbullah mungkin akan dilakukan dalam 24 hingga 48 jam mendatang.

Dua sumber ABC menyatakan, kendati demikian AS masih belum memiliki gambaran jelas soal perencanaan serangan balasan Iran.

Otoritas AS menyatakan, motif perbincangan Blinken dengan para Menlu G-7 adalah supaya mereka menggunakan segala taktik untuk membatasi serangan balasan Iran-Hizbullah.

Blinken pada hari Senin kemarin juga menyampaikan pesan serupa kepada para koleganya di Timteng.

Menurut ABC, saat ini AS juga sedang berusaha membentuk aliansi untuk membantu Israel seperti saat serangan rudal Iran pada April silam. Namun kali ini para diplomat AS menghadapi lebih banyak kendala, sebab para sekutu Washington menilai Benyamin Netanyahu telah melakukan aksi-aksi provokatif.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *