Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Hizbullah Bantah Narasi Fiktif Wall Street Journal Soal Kronologi Gugurnya Fuad Shukr

Hizbullah Bantah Narasi Fiktif Wall Street Journal Soal Kronologi Gugurnya Fuad Shukr

POROS PERLAWANAN– Hizbullah melalui statemennya membantah laporan Wall Street Journal terkait gugurnya Syahid Fuad Shukr. Hizbullah menyatakan bahwa seluruh laporan media AS itu adalah dusta.

Dikutip al-Alam dari Arab48, dalam statemen Hizbullah itu disebutkan,”Divisi Media Hizbullah menyangkal tegas narasi yang dikarang Wall Street Journal tentang kronologi gugurnya Fuad Shukr. Seluruh narasi itu adalah dusta dan tidak berlandaskan fakta.”

“Tak satu pun dari 3 jurnalis Wall Street Journal, yang nama mereka disebutkan dalam laporan, pernah bertemu dengan petinggi Hizbullah. Sebab itu, narasi yang dipublikasikan adalah kebohongan dan hanya bersumber khayalan penulisnya. Tujuannya tidak lain adalah propaganda Musuh Zionis.”

Pada hari Minggu 18 Agustus, Wall Street Journal mengeklaim bahwa operasi teror terhadap Shukr dilakukan dengan meretas jaringan internal Hizbullah dan mengontak telepon Shukr.

Media AS ini menyatakan, dalam wawancara dengan jurnalisnya, seorang petinggi Hizbullah berkata bahwa Shukr hanya dikenal sebagian orang saja. Dia melewatkan hari terakhir hidupnya pada 30 Juli di kantornya di tingkat 2 sebuah apartemen di selatan Beirut. Shukr disebut tinggal di tingkat 7 gedung tersebut.

Mengutip dari petinggi fiktif Hizbullah, Wall Street Journal menulis,”Pada sore hari itu, seseorang menghubungi Shukr dan memintanya untuk pergi ke apartemennya di tingkat 7 pada pukul 19.00. Shukr pun menjadi target serangan teror Israel. Akibat hancurnya tingkat 7 dan 3 tingkat di bawahnya, Shukr, istrinya, 2 wanita, dan 2 anak tewas. Menurut Kemenkes Lebanon, lebih dari 70 orang terluka.”

“Shukr ditelepon untuk membawanya ke tingkat 7, yang lebih mudah ditargetkan daripada gedung-gedung di sekitarnya. Kemungkinan kontak telepon ini dilakukan oleh seseorang yang meretas jaringan komunikasi internal Hizbullah,” klaim Wall Street Journal.

Harian ini menyatakan, teror bersamaan terhadap Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr telah menempatkan Timteng di ambang sebuah perang regional. Wall Street Journal mengeklaim bahwa AS berusaha mencegah terjadinya perang tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *