Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Periset Zionis: Tinggalkan Israel yang Masa Depannya Suram adalah Keharusan, Tak Usah Malu Lakukan Itu

Periset Zionis: Meninggalkan Israel adalah Keharusan, Tak Usah Malu Hengkang darinya

POROS PERLAWANAN– Mantan periset Kementerian Hukum Israel Dean Teplitsky menyatakan bahwa dengan melihat masa depan suram yang menanti Israel pada dekade mendatang, ia akan meninggalkan Israel menuju Jerman tanpa merasa malu sama sekali.

“!0 tahun lalu, saat saya masih duduk di kelas 12, saya membuat sebuah laporan di puncak Pemilu 2015. Dalam laporan tersebut, saya mengajukan sebuah pertanyaan: Kabinet mengharapkan generasi saya untuk berkorban dan menjalani wajib militer dalam beberapa bulan mendatang. Namun Kabinet tidak mampu memenuhi keamanan bagi mereka, juga tidak bisa mencegah mereka terbunuh. Apakah permohonan semacam ini dibolehkan?” tulis Teplitsky dalam artikelnya di Haaretz, diberitakan al-Alam.

“Di masa itu, saya menulis bahwa kondisi yang disebabkan Benyamin Netanyahu ini membuat orang-orang menjadi korban dalam periode-periode berulang. Netanyahu sama sekali tidak memiliki proses politik signifikan untuk mengatasi sengketa. Dia harus digantikan orang pemberani’; orang yang bisa menunjukkan visi strategis jelas untuk mimpi perdamaian dan keamanan jangka panjang yang kita angankan, sehingga semua pengorbanan ini menjadi sepadan.”

Teplitsky mengaku, di masa itu ia memprediksi bahwa 10 tahun lagi kehidupan di bawah bayang-bayang Kabinet Netanyahu akan berubah menjadi skenario terburuk. Ia meramalkan, Israel akan menjadi korban serangan paling mengerikan dalam sejarah perang, tatanan demokratisnya akan lenyap, masyarakat Israel akan terpecah belah, dan ekonomi Israel berada di ambang kehancuran.

Dia mengajukan pertanyaan berikut: Ketika Militer Israel tidak bisa melindungi semua pihak di hadapan musuh, kenapa sebagian orang harus dikorbankan untuk propaganda dusta dan dimanfaatkan supaya kebijakan penumpahan darah dan situasi saat ini terus berlanjut?

“Kenapa kita harus hidup di negara tempat banyak orang yang bersedia menyerahkan nyawa dirinya dan anak-anaknya ke tangan seorang pemimpin yang menolak bertanggung jawab atas kejadian 7 Oktober?”

“Jika Netanyahu tidak mau bertanggung jawab atas keamanan kita, lalu kenapa dia masih bertahan di posisinya?”

Di akhir tulisannya, Teplitsky menegaskan bahwa dalam situasi semacam ini, imigrasi bukan hal tercela. Ia mengumumkan akan menuju Berlin dan sama sekali tidak merasa sungkan untuk itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *