Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Teror Pager, ‘Kuda Troya’ Israel yang Gagal Beri Satu pun Hasil Strategis untuk Tel Aviv

Teror Pager, ‘Kuda Troya’ Israel yang Gagal Beri Satu pun Hasil Strategis untuk Tel Aviv

POROS PERLAWANAN– Dilansir Fars,  pager-pager Taiwan adalah “Kuda-kuda Troya” baru yang dipersiapkan Rezim Teroris Zionis sejak lama untuk Lebanon. Menurut pengakuan Axios, ‘Kuda Troya’ ini rencananya akan diledakkan di tengah perang besar melawan Hizbullah demi mengubah jalannya perang untuk keuntungan Israel. Namun kecurigaan anasir Hizbullah memaksa Israel mengeksekusi rencana teror lebih cepat.

Menurut Axios, operasi tersebut di ambang kebocoran. Sebab itu, sesuai ucapan sekutu abadi Israel (AS) “sekarang atau tidak sama sekali”, Israel mengintruksikan peledakan pager-pager, tanpa peduli bahwa jutaan manusia sipil tak berdosa akan terluka atau tewas dalam aksi tersebut.

Seperti biasa, Washington mengeklaim tidak tahu menahu tentang masalah ini. Namun berdasarkan pengakuan media-media Paman Sam, pada dasarnya Utusan AS (Amos Hochstein) menuju Tel Aviv untuk membicarakan detail operasi teror pager.

Ribuan warga Lebanon sedang menjalani hidup normal mereka, ketika tiba-tiba pager mereka meledak hingga melukai tangan dan mata mereka. Selain itu, lebih dari 30 orang dari mereka juga gugur. Dubes Iran untuk Lebanon pun mengalami luka di bagian mata dan tangan.

Aksi terbaru Rezim Zionis ini membuat takut seluruh dunia. Bukan karena Israel lebih kuat, namun karena kekejaman ini akan meletakkan suatu fondasi, yang di masa mendatang bisa saja digunakan berkali-kali oleh Israel terhadap warga sipil di negara-negara lain.

Tepat sebelum terjadinya ledakan pager di Lebanon, Menteri Perang Israel Yoav Gallant berkata bahwa “tahap baru perang militer telah dimulai dan Israel kini menjauh dari Gaza untuk menuju utara.”

Dengan meledakkan pager-pager, Israel menyangka “telah mengirim pesan” kepada Hizbullah, Hamas, dan Iran. Namun Israel tidak sadar bahwa sesuai pengakuan para analis Barat, “tindakan ini tidak memberikan capaian strategis sedikit pun untuk Tel Aviv.”

Seorang diplomat berpengalaman Barat, yang beraktivitas selama bertahun-tahun dalam masalah Timteng, dalam wawancara dengan New York Times menyatakan,”Israel hanya bisa ‘sedikit’ mewujudkan tujuan strategis, sebab dengan aksi ini, Israel praktis tidak bisa memaksa para pimpinan Hizbullah mundur dari nilai-nilai yang diperjuangkan mereka selama 4 dekade terakhir.”

Bahkan setelah memerangi, mengagresi, dan membantai bangsa Palestina dan Lebanon selama beberapa dekade, Israel masih belum juga mengenal rakyat dua negara ini dengan baik.Israel masih berusaha menundukkan 2 bangsa ini dengan kekerasan dan kekejaman, padahal mereka selama 70 tahun tetap berdiri tegak dalam kondisi terberat dan fasilitas terminim.

Air susu para ibu Palestina dan Lebanon telah bercampur dengan perlawanan. Perjuangan demi Tanah Air telah meresap dalam daging, kulit, dan daging kedua bangsa tersebut.

Israel berusaha menyulut perang besar dengan Lebanon, di saat Militernya sendiri memperingatkan Pemerintahnya akan konsekuensi perang semacam ini. Mereka menegaskan,”Mungkin memulai perang di Lebanon itu mudah, tapi menyelesaikannya akan sangat sulit.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *