Logika Terbalik Abu Dhabi c.s: Protes Normalisasi UEA-Israel, Palestina Justru Dituding Pecah Belah Liga Arab

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, menjelang berlangsungnya sidang tingkat Menlu Liga Arab pada hari Rabu ini, Abu Dhabi mengerahkan segala upaya agar normalisasi dengan Israel tidak dibahas dan dikecam dalam sidang.

Menurut laporan al-Arabi al-Jadid, sebelum ini permintaan PLO terkait sidang luar biasa untuk membahas normalisasi UEA-Israel telah diabaikan Liga Arab, sehingga memicu amarah Palestina.

Seorang pejabat Palestina mengatakan, pihaknya telah mengajukan proposal pada hari Senin 7 September untuk dibahas dalam sidang para wakil, namun tetap tidak dikabulkan. Menurutnya, proposal Palestina ini hanya dibahas di luar sidang resmi pada hari Selasa kemarin.

Di lain pihak, UEA mengajukan proposal ke Liga Arab yang sangat berlawanan dengan proposal Palestina. Berdasarkan proposal UEA, negara-negara Arab mesti menyambut baik normalisasi Abu Dhabi-Tel Aviv dan mengakui bahwa mereka mengetahui kesepakatan tersebut.

“Palestina meminta agar sebuah masalah normalisasi dimasukkan dalam agenda kerja Liga Arab. Namun UEA dan Bahrain menentangnya. Tidak ada negara Arab yang mendukung permintaan Palestina ini, bahkan Maroko dan Mauritania pun memihak UEA dan Bahrain,” kata pejabat Palestina ini.

Pihak Palestina juga ingin membahas dihentikannya bantuan bulanan negara-negara Arab; bantuan yang sudah diberikan sejak dibentuknya PNA. Namun, bantuan ini sudah dihentikan sejak awal tahun ini. PNA menyatakan, bantuan ini dihentikan atas permintaan langsung AS.

Pejabat ini mengaku, sejumlah negara Arab justru mengkritik Palestina, dan menyatakan bahwa orang-orang Palestina jangan memicu perselisihan di Liga Arab. Menurut mereka, isu Palestina tidak boleh menjadi “faktor perpecahan” di organisasi tersebut, seperti halnya isu Yaman dan Libya.

Sekretariat Liga Arab juga telah memberitahu para diplomat Palestina, bahwa pihaknya tak akan merilis resolusi yang mengecam normalisasi, karena “akan memecah belah Liga Arab”.

Sebelum ini, Kelompok Fatah telah menyebut sikap pasif Liga Arab terkait normalisasi sebagai “hal yang memalukan”.