Badai al-Aqsa Sebabkan Harga Rumah di Tel Aviv ‘Terjun Bebas’, Tak Ada yang Ingin Tinggal di Ibu Kota Israel
POROS PERLAWANAN- Sebuah harian ekonomi Israel mengungkapkan, pasar penyewaan tempat tinggal di Tel Aviv tengah sekarat. Minat untuk mendapatkan tempat tinggal di Ibu Kota Israel itu merosot drastis setelah Operasi Badai al-Aqsa.
Dilansir Tasnim, harian Globes melaporkan bahwa menurut pengakuan para pemilik biro penyewaan tempat tinggal di Tel Aviv, mereka memiliki banyak unit apartemen yang sudah kosong sejak dimulainya perang di Gaza, tapi tak seorang pun berminat untuk menyewanya.
Globes melaporkan, perang di Gaza telah menimbulkan dampak sangat buruk atas pasar tempat tinggal di Tel Aviv. Jika 2 bulan lalu iklan sebuah apartemen baru di grup Facebook mendapatkan ratusan respons, saat ini iklan tersebut tidak memperoleh satu pun komentar.
Seorang makelar tempat tinggal di bagian utara Tel Aviv mengatakan,”Saya sejak 20 tahun lalu adalah makelar properti. Namun sejak dimulainya perang (Badai al-Aqsa), apa yang bisa dikatakan tentang pasar saat ini adalah ada begitu banyak penawaran properti. Saya belum pernah mengalami penawaran properti dalam jumlah sebanyak ini. Di awal tahun, kami sudah menyaksikan turunnya harga properti. Namun setelah 7 Oktober (dimulainya Badai al-Aqsa), harga properti terjun bebas.”
“Anda cukup duduk di depan komputer dan merujuk ke grup-grup yang menawarkan properti, sehingga Anda bisa melihat betapa banyak properti yang ditawarkan (tanpa ada yang berminat).”
Seorang makelar lain menjelaskan, orang-orang Israel juga tidak punya minat untuk mengontrak tempat tinggal, sebab mereka tidak yakin akan masa depan mereka, sementara mereka harus memperbaiki kondisi tempat tinggal dalam situasi yang masih tidak jelas ini.
