Menlu Iran Tegaskan Peran Strategis Teheran-Jakarta dalam Manajemen Tatanan Global
POROS PERLAWANAN– Diberitakan Tasnim, dalam rangka hubungan diplomatik Iran-Indonesia yang telah menginjak tahun ke-75, Menlu Iran Abbas Aragchi menulis sebuah artikel di harian Jakarta Post.
Dalam artikelnya, Araghchi menyatakan, sikap dan tindakan Republik Islam-Indonesia terkait isu Palestina bukan hanya berdasarkan prinsip Islam semata, tapi juga berakar di UUD kedua negara.
“Tahun ini bertepatan dengan tahun ke-75 hubungan diplomatik antara Republik Islam Iran dan Republik Indonesia. Ini adalah titik balik yang berbarengan dengan dimulainya Pemerintahan baru kedua negara.”
“Warisan budaya bersama, yang berakar pada tradisi-tradisi Asia, mayoritas rakyat Muslim, ketidakberpihakan kepada Blok Barat atau Timur, kebijakan luar negeri independen, dukungan untuk penghapusan kolonialisme, dan lebih penting dari itu, dukungan untuk bangsa tertindas Palestina, merupakan faktor-faktor menonjol yang sejak lama menciptakan serta menguatkan hubungan antara rakyat Iran dan Indonesia.”
Menurut Araghchi, hubungan bilateral ini telah bertahan melewati berbagai ujian seiring berjalannya waktu. Hubungan ini tidak melemah dengan adanya sanksi-sanksi AS atas Iran. Bahkan sebaliknya, justru memperkuat tekad kedua negara untuk mengeratkan hubungan. Terutama dengan langkah-langkah yang diambil Iran menuju swasembada dan kemajuan di berbagai bidang, seperti kedokteran, nanoteknologi, bioteknologi, ilmu nuklir, antariksa, dan selainnya.
“Perluasan hubungan dengan negara-negara timur dan tenggara Asia masih merupakan prioritas dalam agenda diplomatik Pemerintahan Masoud Pezeshkian. Dalam hal ini, penguatan hubungan dengan negara-negara independen seperti Indonesia adalah batu fondasi kebijakan luar negeri Pemerintahan Iran ke-14.”
“Pelaksanaan kesepakatan-kesepakatan yang dibuat dalam lawatan mendiang Presiden (Ebrahim Raisi) ke Jakarta di tahun 2023 masih merupakan titik fokus dalam hubungan bilateral Iran-Indonesia.”
Araghchi menyatakan, dengan mengurangi konflik dan menciptakan stabilitas di kawasan-kawasan terkait kedua negara, Iran dan Indonesia bisa memainkan peran strategis dalam manajemen tatanan global.
“Isu Palestina adalah isu yang sangat penting. Isu yang selama 7 dekade terakhir merupakan masalah paling kritis Dunia Islam, juga menempati posisi sentral dalam hubungan serta kerja sama internasional antara Iran dan Indonesia.”
UUD Republik Islam Iran yang menekankan dukungan mutlak untuk kaum tertindas di dunia, juga Pembukaan UUD 1945 Indonesia yang menegaskan pembasmian segala bentuk penjajahan, dinilai Araghchi sebagai jaminan bahwa kedua negara tetap berada di garis depan untuk memberikan dukungan mutlak kepada bangsa Palestina.
“Penguatan hubungan Iran dan Indonesia akan tetap menjadi prioritas awal. Semoga dengan dimulainya tugas Pemerintahan baru di Iran dan Indonesia, babak baru dan intens dalam hubungan lama kedua bangsa Muslim ini akan dimulai,” pungkas Araghchi.