Loading

Ketik untuk mencari

Irak Rusia

Moskow Ingatkan Tanggung Jawab London dan Washington atas Kejahatan Perang Irak

Moskow Ingatkan Tanggung Jawab London dan Washington atas Kejahatan Perang Irak

POROS PERLAWANAN – Wakil Rusia di PBB, Vassily Nebenzia mengatakan bahwa ada banyak kejahatan yang dilakukan sejumlah negara saat invasi ke Irak masih belum diadili. Menurutnya, harapan bahwa pada akhirnya para pelaku itu akan dimejahijaukan menjadi sesuatu yang tidak realistis.

“Di dunia ini, ada banyak hal yang belum dikaji. Tentu saja penipuan tentang Irak (invasi AS dan sekutunya ke Irak tahun 2003) tidak akan pernah dibahas dengan benar. Tak satu pun yang mengaku bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan yang terjadi di Irak,” kata Nebenzia kepada para wartawan di New York.

“Hari ini, saya tidak akan menjelaskan kenapa (hal ini bisa terjadi). (Jika) kalian pikir bahwa sesuatu seperti pengadilan perang di Irak akan dilangsungkan, itu akan sedikit tidak realistis. Saat ini orang-orang terlanjur disibukkan dengan hal-hal lain,” imbuhnya, dikutip Fars dari kantor berita TASS.

“Namun masih ada banyak pertanyaan yang tersisa. Ada banyak kejahatan yang dilakukan, namun dikesankan tidak memiliki wujud luar, seolah-olah itu tidak pernah terjadi sama sekali,” tandas Nebenzia.

“Ini adalah hipokritas kebijakan-kebijakan sejumlah mitra kita, termasuk di sini, di Dewan Keamanan PBB,” sindirnya.

Sebelum dimulainya invasi ke Irak, Menlu AS saat itu, Colin Powell memamerkan sebuah pipa laboratorium berisi bubuk putih di rapat Dewan Keamanan PBB pada 5 Februari 2003. Powell mengeklaim bahwa itu adalah contoh dari senjata-senjata kimia yang dibuat di Irak, sehingga harus ada operasi militer yang dilancarkan terhadap Baghdad.

Dalam pekan-pekan sebelum dimulainya invasi, George W. Bush Jr. dan PM Inggris, Tony Blair berkali-kali mengulang tudingan bahwa Irak berusaha membuat senjata nuklir dan pemusnah massal. Namun belakangan terbukti bahwa tudingan-tudingan itu tak lebih dari kebohongan.

Beberapa bulan setelah invasi, IAEA mengumumkan bahwa para inspekturnya tidak menemukan bukti-bukti dihidupkannya program senjata nuklir di Irak.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *