Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Menlu Suriah Kecam Terorisme dan Sanksi yang Perburuk Bencana Gempa

Menlu Suriah Kecam Terorisme dan Sanksi yang Perburuk Bencana Gempa

POROS PERLAWANAN – Menlu Suriah, Faisal Miqdad pada Selasa (7/2) menyatakan bahwa kondisi korban gempa di negaranya sangat sulit dan membutuhkan bantuan.

“Ini adalah bencana besar. Yang membuatnya semakin buruk adalah Suriah tengah memerangi terorisme dan para penyokongnya. Sanksi-sanksi juga memperparah bencana ini,” kata Miqdad.

“Presiden Bashar Assad menggunakan semua fasilitas Pemerintah untuk menyelamatkan korban dan memberikan bantuan,” imbuhnya.

Miqdad berkata bahwa Damaskus berusaha meminta bantuan dari negara-negara lain melalui para Dubesnya. “Banyak negara yang telah mengirim bantuan ke Suriah. Kami mengapresiasi para pemimpin negara yang telah menghubungi Suriah untuk berbela sungkawa dan menyatakan kesiapan untuk mengirim bantuan,” kata Miqdad.

Ia menegaskan bahwa Suriah membutuhkan lebih banyak bantuan dan negara-negara Eropa juga harus membantu. Miqdad mengatakan bahwa pengiriman bantuan dari Eropa tidak ada kaitannya dengan birokrasi. Bantuan kemanusiaan juga bukan bagian dari sanksi.

Ia berkata bahwa para teroris telah menghancurkan seluruh fasilitas Suriah dan menambahkan bahwa sanksi-sanksi AS juga telah membuat Suriah tidak bisa memperoleh apa pun, bahkan obat-obatan sekalipun.

Gempa sebesar 7,8 skala Richter yang berpusat di Turki mengguncang sejumlah besar kawasan Timteng dan timur Mediterania pada Senin dini hari lalu.

Data-data Pusat Pencatat Gempa menunjukkan bahwa gempa ini terjadi di perbatasan Turki-Suriah, tepatnya di 26 km arah timur laut Gaziantep, Turki.

Laporan-laporan menyebutkan bahwa di selain Turki dan Suriah, gempa bumi ini juga tercatat di negara-negara seperti Lebanon, Palestina, Irak, Yordania, Mesir, Saudi, dan sejumlah titik di Ukraina dan Eropa seperti Yunani dan Bulgaria.

Kemenkes Suriah pada Selasa kemarin mengumumkan, ”Jumlah korban jiwa bertambah menjadi 769 dan korban luka 1.448 yang tersebar di Aleppo, Latakia, Homa, Idlib, dan Tortus. Ini juga bukan statistik final”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *