Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi Yaman

Riyadh Lancarkan Aksi Rahasia ‘Iming-iming dan Ancaman’ demi Hentikan Investigasi HAM PBB Terkait Agresinya ke Yaman

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, harian Guardian pada Rabu 1 Desember mengungkap upaya rahasia Saudi untuk memengaruhi investigasi HAM oleh PBB di Yaman.

Harian Inggris ini melaporkan, Saudi menggunakan “iming-iming dan ancaman” untuk menghentikan penyelidikan soal pelanggaran HAM di Yaman.

Menurut Guardian, sebagian diplomat, politisi, dan aktivis mendeskripsikan langkah Saudi ini sebagai “kampanye intimidasi diam-diam”. Mereka mengatakan, dengan cara ini Riyadh berupaya memengaruhi para pejabat untuk menjamin investigasi dihentikan.

Sebelum ini, Saudi pernah sukses menghentikan proses penyelidikan PBB. Pada Oktober lalu, Dewan HAM PBB menolak perpanjangan misi penyelidikan independen soal pelanggaran kejahatan perang Saudi di Yaman.

Guardian lalu menyinggung salah satu cara intimidasi rahasia yang digunakan Saudi. Salah satunya adalah mengancam Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Jika Indonesia tidak memberikan suara menolak perpanjangan misi penyelidikan Oktober lalu, Saudi akan mempersulit warga negara Indonesia untuk melakukan ibadah haji dan umrah.

Bersamaan dengan hari pemungutan suara di Dewan HAM PBB, negara Afrika, Togo, mengumumkan pembukaan Kedubesnya di Riyadh. Saudi pun menjanjikan bantuan dana kepada Togo untuk memerangi terorisme.

Sebelum ini, Badan Pangan Dunia (FAO) mengumumkan bahwa rakyat Yaman menghadapi krisis pangan yang parah, sehingga memaksa mereka untuk mengonsumsi daun-daunan demi menghilangkan rasa lapar.

FAO di laman Twitter-nya menyatakan, krisis pangan di Yaman tidak menunjukkan tanda-tanda mereda seiring berlanjutnya perang di negara itu. Hal ini memperparah kondisi kelaparan di Yaman.

Sebelum FAO, UNICEF telah menyampaikan laporan kepada PBB di Jenewa. Jubir UNICEF mengatakan, “Konflik (baca: agresi Koalisi Saudi) di Yaman telah sampai ke tahap yang memalukan. Kini sudah ada 10 ribu anak yang tewas atau terluka sejak Maret 2015, atau 4 anak tiap harinya. Selain itu, masih banyak operasi-operasi tidak tercatat yang telah menyebabkan kecacatan pada anak-anak.”

Koalisi agresor Saudi sejak Maret 2015 melancarkan agresi ke Yaman dengan dalih membantu Pemerintahan Mansour Hadi. Selain agresi militer, Koalisi juga memblokade Yaman dari udara, darat, dan laut.

Hingga kini, agresi Saudi gagal mewujudkan satu pun dari tujuan-tujuannya dan hanya membuat rakyat Yaman sengsara.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *