Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Tak Peduli Himpitan Krisis, Rakyat Suriah Tetap Tegas Tolak Normalisasi dengan Israel

Tak Peduli Himpitan Krisis, Rakyat Suriah Tetap Tegas Tolak Normalisasi dengan Israel

POROS PERLAWANAN – “Ketika Turki di dekade awal abad ini berupaya melakukan perundingan tidak langsung antara Damaskus dan Tel Aviv, seorang jurnalis ternama Suriah menulis bahwa bangsanya menentang penandatanganan kesepakatan normalisasi dengan Israel. Menurutnya, orang-orang Zionis di Tanah Pendudukan juga menolak ‘perdamaian’ dengan negara-negara Arab.”

Hal di atas disampaikan oleh Ziyad Ghasan dalam reportasenya di al-Mayadeen. Dalam tulisannya, Ghasan menyatakan bahwa kendati rakyat Suriah dihimpit krisis ekonomi dan normalisasi dengan Rezim Zionis dipropagandakan sebagai jalan menuju kesejahteraan, namun bangsa Suriah tetap menolak berkompromi dengan Tel Aviv, apa pun sikap mereka terhadap Pemerintah Damaskus.

Menurut Ghasan, sikap tegas rakyat Suriah ini dilatar belakangi dua faktor. Pertama, bangsa Suriah memandang isu Palestina sebagai bagian dari poros nasionalisme mereka. Kedua, wacana resmi bangsa Suriah tidak mengizinkan mereka untuk berpaling dari hak-hak bangsa Arab, kendati butuh waktu lama untuk memperjuangkannya.

Dilansir Fars, ketika sebagian negara Arab menormalisasi hubungan dengan Israel di dekade 70 dan 90, rakyat Suriah terlebih dahulu menyatakan penolakan terhadap langkah ini, bahkan sebelum Pemerintah Suriah mengumumkan penentangan resminya.

Ghasan menulis, dengan dimulainya krisis yang mendera Suriah, tekanan atas opini publik untuk mengubah sikap mereka terhadap Israel dan normalisasi dengan Tel Aviv kian meningkat. Propaganda yang disebarkan adalah bahwa keberadaan Rezim Zionis di Kawasan adalah “sebuah realita yang tak bisa diubah”. Sebab itu, negara-negara Arab mesti menjalin hubungan dengan Tel Aviv.

Meski demikian, rakyat Suriah tetap kukuh mempertahankan sikap mereka. Mereka bahkan memandang ide normalisasi sebagai “tindakan buruk dari setan”.

Diberlakukannya UU Caesar yang memperketat embargo pun tak sanggup mengubah prinsip rakyat Suriah.

Menurut Ghasan, proyek “melaparkan sebuah bangsa agar mau berdamai dengan Israel” sukses dijalankan di Sudan. Namun proyek serupa telah mengalami kegagalan total di Suriah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *