Surati Sekjen PBB, Rusia, Iran, dan Sekutunya Protes Rendahnya Komitmen AS sebagai Tuan Rumah Markas PBB
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kuba, Iran, Nikaragua, Rusia, Suriah, dan Venezuela mengirim surat kepada Sekjen PBB Antonio Guterres, mengeluhkan kurangnya komitmen Amerika Serikat terhadap kewajibannya sebagai tuan rumah markas besar Badan Dunia itu.
Dalam surat bersama yang dikirim pada Kamis, perwakilan tetap dari enam negara tersebut memprotes pelanggaran berkelanjutan Washington terhadap kewajibannya berdasarkan Perjanjian Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1947, menuntut agar kasus tersebut dirujuk ke pengadilan untuk penyelesaian.
Surat itu mengatakan pelanggaran AS terhadap norma-norma hukum internasional terus berlanjut.
“Secara khusus, negara tuan rumah terus tidak mengeluarkan visa pada waktunya bagi delegasi untuk berpartisipasi di acara-acara PBB atau untuk bekerja di misi permanen,” tambahnya.
Berkenaan dengan pengalaman satu delegasi khususnya, setelah menerima pemberitahuan penyelesaian penerbitan visa, delegasi melakukan perjalanan ke negara ketiga untuk mengambilnya, tetapi harus menunggu 10 hingga 14 hari setelah kedatangan karena keterlambatan dalam proses penerimaan visa, menurut surat tersebut.
Surat itu mengatakan dalam kasus lain, visa sekali masuk dikeluarkan untuk jangka waktu terbatas atau dengan penundaan yang cukup lama, menghambat partisipasi negara-negara dalam Badan Dunia dan menyebabkan kesulitan yang tidak dapat diterima bagi anggota misi permanen yang dicegah untuk berkunjung ke negara asal mereka selama bertahun-tahun, bahkan untuk alasan kemanusiaan.
Keenam negara tersebut mengatakan, PBB yang didasarkan pada prinsip persamaan kedaulatan seluruh anggotanya, tidak boleh menoleransi pemaksaan dan diskriminasi terhadap sekelompok anggotanya.
“Kami yakin bahwa pembentukan pengadilan arbitrase yang netral dan kesimpulan hukumnya tentang ruang lingkup kekuasaannya dan masalah mendesak dari kehidupan sehari-hari para delegasi akan bermanfaat bagi kelancaran dan fungsi PBB yang efektif,” kata mereka.
