Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

34 Orang Zionis Tewas, Jadikan 2023 ‘Tahun Terburuk bagi Israel di Tepi Barat’

34 Orang Zionis Tewas, Jadikan 2023 ‘Tahun Terburuk bagi Israel di Tepi Barat’

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, harian Yedioth Ahronoth menulis: ”Sejak berakhirnya Intifada II Palestina, tahun 2023 merupakan tahun terburuk untuk Rezim Israel, sebab jumlah pemukim Zionis yang tewas dalam operasi Perlawanan Palestina sejak awal tahun hingga kini telah mencapai 34 orang”.

Jurnalis al-Alam di Tepi Barat melaporkan, ”Sejarah Rezim Israel akan mencatat bahwa sejak Intifada II, tahun 2023 merupakan tahun terburuk untuk Israel di Tepi Barat. Sebab berdasarkan laporan media-media Israel, jumlah operasi perlawanan warga Palestina di Tepi Barat meningkat dan terwujud dalam berbagai bentuk. Di antaranya adalah penembakan ke arah para pemukim Zionis dan Tentara Israel, juga konfrontasi langsung melawan Militer Israel di beberapa tempat.”

Sejak awal 2023, 34 orang Zionis tewas di berbagai operasi perlawanan Palestina. Kejadian terbaru adalah tewasnya 3 orang dalam 2 operasi terpisah di Huwara dan Hebron. Jumlah ini belum termasuk orang-orang Zionis yang tewas dalam agresi ke Gaza pada beberapa bulan lalu.

Kondisi baru di Tepi Barat disebabkan beragamnya operasi perlawanan. Sebagian dari operasi-operasi ini dilakukan secara individual, yang dilakukan oleh pasukan Perlawanan. Sementara sebagian lain dilakukan secara kolektif, terutama di Nablus, kamp Jenin, dan Aqaba Jabar di dekat Ariha.

Warga Palestina menyatakan bahwa penyebab meningkatnya aksi perlawanan di Tepi Barat adalah pengusiran paksa warga Palestina oleh Rezim Zionis, juga pencaplokan tanah-tanah mereka dan penelantaran para warga, terutama yang tinggal di kawasan yang disebut Sektor C.

Penyebab lainnya adalah radikalisme para pemukim Zionis dan kekerasan yang mereka lakukan dengan dukungan Militer dan Kabinet Rezim Penjajah.

Meningkatnya operasi perlawanan juga dipicu oleh upaya Israel untuk membagi-bagi Masjid Aqsa dari sisi tempat, setelah membagi-baginya dari sisi waktu.

Fakta yang tidak perlu dibahas dan perimbangan yang tak bisa dibantah adalah: selama penjajahan Rezim Zionis di tanah Palestina masih berlangsung, operasi-operasi perlawanan bangsa Palestina juga tidak akan berhenti.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *