Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat Palestina

Oposisi Bahrain: Piala Dunia Jadi Referendum Global Tolak Eksistensi Israel

Oposisi Bahrain: Piala Dunia Jadi Referendum Global Tolak Eksistensi Israel

POROS PERLAWANAN – Direktur Kantor Politik Aliansi Revolusi 14 Februari Bahrain, Ibrahim al-Aradi menyatakan bahwa salah satu tujuan terpenting lawatan Presiden Israel, Isaac Herzog ke Manama adalah menghidupkan Kesepakatan Abraham yang terbukti gagal. Herzog juga melawat ke Kawasan demi menyelamatkan Rezim Zionis dan partai-partainya yang sedang dihimpit masalah, juga menutup-nutupi gelombang amarah warga Palestina di berbagai titik.

“Tujuan ini bukan saja tidak terwujud, bahkan media-media resmi Bahrain hanya memberitakan kabar lawatan Herzog tanpa menyiarkannya secara langsung. Ini lantaran Rezim Al Khalifa mencemaskan situasi keamanan dan kemarahan para pemuda Bahrain terhadap lawatan ini. Ini adalah sebuah kunjungan gagal. Bahkan dalam kunjungan Herzog ke UEA, kita tahu bahwa rakyat negara ini menentang normalisasi. Kunjungan ini tidak memberikan hasil politik positif bagi Rezim Zionis,” papar al-Aradi saat diwawancara YJC News.

“Harus ada pembedaan antara rakyat Bahrain dan UEA dengan Pemerintah kedua negara ini. Semua rakyat Bahrain, baik Syiah maupun Sunni, menolak kehadiran Zionis di Kawasan. Para pemuda Bahrain berharap meraih syahadah di tanah Palestina. Para penguasa Al Khalifa dan Abu Dhabi sudah menjauh dari agama, rakyat, dan tradisi mereka. Mereka hanya menempel kepada orang-orang Zionis demi menyenangkan AS serta melindungi takhta mereka.”

“Oleh karena itu, Pemerintah-pemerintah ini adalah musuh rakyat. Kami selalu mengatakan bahwa Poros Perlawanan harus menyatakan Rezim Al Khalifa dan Abu Dhabi sebagai musuh Umat Arab dan Islam serta HAM. Sebab tujuan mereka adalah menzioniskan Kawasan dan menghancurkannya. Mereka tidak menghendaki kawasan ini menjadi kawasan Arab Islam yang bebas dan demokratis,” tandas al-Aradi.

Menanggapi pengucilan orang-orang Zionis di perhelatan Piala Dunia Qatar, al-Aradi menjelaskan, ”Piala Dunia Qatar secara alami menegaskan bahwa bangsa-bangsa Arab dan Muslim membela Palestina sepenuhnya. Bahkan juga menunjukkan bahwa bangsa-bangsa non-Muslim, seperti Uruguay, Brasil, Jepang, dan selainnya mendukung Palestina. Perhelatan ini menunjukkan bahwa para penguasa negara-negara pelaku normalisasi berada dalam kondisi sulit di hadapan rakyat mereka. Piala Dunia menjadi sebuah referendum tingkat global untuk menolak kelenjar kanker di Kawasan.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *