Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Media AS Sebut Ukraina Bakal Bernasib Sama seperti Afghanistan

POROS PERLAWANAN – Harian AS, Hill, dalam laporannya menyatakan bahwa sehubungan dengan Ukraina, AS mungkin akan mulai melakukan sesuatu demi kepentingannya sendiri, sama seperti yang terjadi ketika Tentara AS angkat kaki dari Afghanistan.

“Dalam suatu titik, AS akan mengambil tindakan dalam rangka mewujudkan kepentingannya. Mungkin AS akan melakukan apa yang dilakukan Pemerintahan Donald Trump soal penarikan pasukannya dari Afghanistan, yaitu dengan berunding dengan Taliban, bukan Pemerintah Afganistan,” tulis Hill, diberitakan YJC News.

“Sejumlah petinggi Pentagon mendeskripsikan konflik Ukraina sebagai perang Rusia Besar melawan Rusia Kecil. Ini berarti bahwa mustahil Ukraina mengalahkan Rusia yang tangguh jika pertempuran ini berlangsung dalam waktu lama,” imbuh Hill.

Terkait dukungan Gedung Putih dan negara-negara NATO kepada Ukraina, Hill menyatakan bahwa sokongan ini meliputi bantuan militer dan selainnya untuk memberi Ukraina peluang membela diri dan mempertahankan eksistensinya. Meski demikian, paket-paket bantuan ini tidak bisa membuat Rusia angkat kaki dari semua atau sebagian besar kawasan di bawah kontrolnya di Krimea dan Donbass.

Hill lalu mengajukan pertanyaan berikut: jika saat ini AS dan NATO sepakat dengan tegas untuk mendukung Ukraina, apakah kekompakan ini akan tetap berlanjut jika perang berlangsung dalam waktu lama?

Beberapa waktu lalu, Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova menyatakan bahwa AS dengan mengambil kebijakan berbahaya dan gegabah dalam mendukung Ukraina, telah mencederai hubungan Washington dan Moskow, serta memposisikan kedua negara di ambang konfrontasi langsung.

“Upaya AS untuk mempertahankan hegemoni dengan cara apa pun dan mengabaikan realita baru geopolitik, juga tiadanya minat, yang didasari kecongkakan, untuk melakukan dialog serius tentang garansi-garansi keamanan, telah mendatangkan hasil-hasil yang bisa diprediksi,” kata Zakharova merespons pernyataan Jubir Kemenlu AS, Ned Price, yang menyalahkan Rusia atas memburuknya hubungan kedua negara.

“Setelah kekalahan besar di Afghanistan, AS terus-menerus terseret ke sebuah konflik baru. Negara ini bukan hanya mendukung Rezim Neo-Nazi di Kiev dengan bantuan finansial, dan persenjataan saja, tapi juga menambah kehadiran militernya di lapangan.”

“Ini adalah sebuah kebijakan berbahaya dan gegabah, yang menempatkan AS dan Rusia di ambang konfrontasi langsung. Kami berharap Washington mendengarkan seruan kami, meski hingga sekarang, tidak ada alasan untuk bersikap optimis,” pungkas Zakharova.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *