Drone Murah Meriah Yaman Gerogoti Anggaran Pentagon
POROS PERLAWANAN– Situs AS Axios melaporkan, drone-drone Yaman yang berharga murah telah menyebabkan problem berbiaya besar bagi Kemenhan AS.
Diberitakan Fars, Axios menyatakan bahwa Pentagon menghadapi sebuah problem baru, yang contoh-contohnya bisa dilihat di konfrontasi akhir-akhir ini di Laut Merah dan Teluk Aden. Problem yang dihadapi Pentagon adalah bagaimana cara hemat untuk membendung drone-drone murah, tapi mematikan, yang digunakan berbagai pasukan.
Saat ini, AS dan sejumlah negara lain menggunakan logistik seharga jutaan Dolar untuk merontokkan pesawat-pesawat nirawak murah, yang dibuat dengan menggunakan komponen yang mudah diperoleh dan dengan harga yang jauh lebih rendah.
Dalam rapat Senat AS pada Rabv kemarin, penanggung jawab pembelian senjata untuk Pentagon, Bill LaPante mengatakan,”Jika kita terus menembak jatuh sebuah drone seharga 50 ribu Dolar dengan rudal senilai 3 juta Dolar, ini bukan pengeluaran yang bagus dari sisi kalkulasi.”
“Teknologi terus berganti tiap pekan. Taktik juga selalu berubah-ubah. Kompetisi dalam masalah ini masih terus berlangsung,” imbuhnya.
Menurut laporan Axios, Iran beberapa waktu lalu menyerang Israel dengan ratusan drone dan rudal. Sejak beberapa bulan lalu, Yaman juga menargetkan kapal-kapal di dekat negara itu, yang memunculkan beban finansial bagi kapal dan jet-jet AS.
Berdasarkan laporan Axios, Angkatan Laut AS telah menghabiskan logistik senilai hampir 1 miliar Dolar dalam patrolinya selama 6 bulan di Kawasan.
Hal serupa juga terjadi di front Lebanon. Al-Alam melaporkan, serangan Hizbullah ke basis-basis Rezim Zionis di barat Teberia telah membuat gusar Tel Aviv. Mengutip dari para analis Israel, al-Alam melaporkan bahwa dengan beberapa drone, yang masing-masing hanya berharga beberapa ribu Shekel (mata uang Israel), Hizbullah menghancurkan perangkat intelijen Israel senilai miliaran Shekel.