Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Enam Jasad Tawanan Israel Ditemukan, Picu Kehebohan ‘Tarian Darah’ di Kabinet Israel

Enam Jasad Tawanan Israel Ditemukan, Picu Kehebohan ‘Tarian Darah’ di Kabinet Israel

POROS PERLAWANAN– Kabar ditemukannya jasad 6 tawanan Israel di Gaza telah mengobarkan sengketa politik di tengah para pimpinan Rezim Zionis. Para anggota Kabinet Benyamin Netanyahu dan kubu oposisi saling menuduh pihak lain “menari di atas darah para tawanan.”

“Menkeu Bezalel Smotrich menanggapi kritik pihak oposisi terkait kelambanan dalam meneken kesepakatan gencatan senjata. Smotrich di laman medsos X mencuit,’Saya menyesalkan upaya tak bertanggung jawab kelompok-kelompok politik yang menari di atas darah putra-putri kita. Mereka memanfaatkan para tawanan untuk tujuan politik dan melemahkan Israel di hadapan Hamas’”, tulis Maariv, diberitakan al-Alam.

Merespons Smotrcih, mantan Menteri Kehakiman Ayelet Shaked mencuit,”Apakah rasa malu kalian tidak ada batasnya?”

“Kalian-lah yang menari di atas darah orang-orang Israel. Kalian penyebab tewasnya 1.200 warga Israel (dalam Operasi Badai al-Aqsa). Kalian telah meninggalkan para tawanan sendirian.”

“Bagaimana bisa kalian menyalahkan oposisi, sementara warga Israel di utara tidak bisa tenang lantaran serangan Hizbullah. Puluhan ribu dari mereka terlunta-lunta. Setiap hari, kita menyaksikan sebuah operasi baru (dari Perlawanan Palestina) dan terbunuhnya puluhan orang Israel.”

Menteri Perang Yoav Gallant menyerukan pembebasan para tawanan yang tersisa dan diadakannya rapat luar biasa terkait masalah ini.

Menurut Gallant, Dewan Politik dan Keamanan harus segera mengadakan rapat. Ia meminta mereka membatalkan keputusan yang diambil Kamis lalu terkait poros Salahudin (Philadelphia).

Dalam rapat keamanan pada pada Kamis lalu, Gallant, Kepala Staf Umum Militer Herzi Halevi , dan Direktur Mossad David Barnea memprotes Netanyahu yang menghalang-halangi kesepakatan gencatan senjata.

Setelah penentangan Gallant terhadap keberadaan pasukan Israel di Salahudin, Netanyahu pada Kamis malam memerintahkan pemungutan suara terkait hal ini.

Gallant merespons instruksi Netanyahu dengan mengatakan,”Netanyahu merasa berhak mengadakan pemungutan suara untuk segala hal, termasuk nyawa para tawanan Israel!”

Halevi mengatakan,”Berlanjutnya keberadaan pasukan di Salahudin akan membuat gencatan senjata terlupakan dan mengabaikan upaya pembebasan tawanan.”

Barnea juga menilai, keberadaan pasukan di Salahudin tidak penting. Ia menegaskan, prioritas saat ini adalah pembebasan tawanan, bukan melanjutkan kehadiran militer di Salahudin.

Rapat pada Kamis lalu memutuskan untuk mempertahankan pasukan Israel di Salahudin. Di pihak lain, Perlawanan Palestina menegaskan bahwa salah satu syarat utama perundingan pertukaran tawanan adalah hengkangnya Militer Zionis dari kawasan tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *