Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Narasi Media Zionis Soal ‘Yahya al-Sinwar Kabur ke Iran’ Terbukti Palsu

Klaim Media Zionis Soal ‘Kaburnya Yahya al-Sinwar ke Iran’ Terbukti Palsu

POROS PERLAWANAN– Media-media memberitakan, Militer Israel telah memulai penyelidikan terkait soal benar tidaknya laporan harian Jewish Chronicle (JC).

Diberitakan al-Alam, media-media Zionis melaporkan bahwa JC, yang disebut-sebut sebagai “harian Yahudi paling tua”, mungkin telah memublikasikan laporan tentang berdasarkan “informasi palsu.”

Artikel paling menghebohkan yang dipublikasikan baru-baru ini oleh media yang bermarkas di Inggris itu berkaitan dengan klaim bahwa “Yahya al-Sinwar sedang bersiap melarikan diri ke Iran bersama para tawanan Israel.”

Artikel tersebut dipublikasikan pada pekan lalu di JC. Benyamin Netanyahu kadang kala juga mengumbar klaim serupa.

Menurut harian Guardian, artikel itu ditulis seorang bernama Elon Perry. Dalam resumenya disebutkan bahwa Perry adalah seorang jurnalis dan akademisi yang pernah menjadi komandan Brigade Golan.

Meski begitu, latar belakang Perry masih diragukan. Penyelidikan Guardian menunjukkan, Perry tidak pernah menulis artikel penting sebagai seorang jurnalis di media-media berbahasa Inggris atau Ibrani. Dia hanya pernah menulis beberapa artikel di JC, yang disebut-sebut berdasarkan informasi palsu.

Dalam laporan JC disebutkan, pernyataan Netanyahu soal kemungkinan larinya al-Sinwar ke Iran didasari interogasi terhadap seorang petinggi senior Hamas dan sejumlah dokumen yang diperoleh dari Gaza.

Beberapa hari kemudian, sejumlah harian Israel seperti Haaretz dan Yedioth Ahronoth mengutip pernyataan dari beberapa pejabat Rezim Zionis bahwa sepertinya laporan JC tidak benar.

Para analis dan jurnalis Israel berpendapat, tujuan JC dari laporan tersebut adalah mendukung klaim Netanyahu dan menjustifikasi keberadaan Militer Israel di koridor Philadephia.

Dalam beberapa pekan terakhir, Netanyahu selalu mengeklaim bahwa mundurnya Israel dari koridor tersebut akan menyebabkan Militer tidak bisa memulangkan para tawanan.

“Mereka akan menghilang di Gurun Sina, dan setelah itu muncul di Iran atau Yaman. Kita akan kehilangan para tawanan untuk selamanya,” ujar Netanyahu.

Laporan JC di-repost oleh anak Netanahu, Yair, di media-media sosial. Beberapa hari setelah laporan ini dipublikasikan, istri Netanyahu, Sara, dalam pertemuan dengan keluarga tawanan juga mengeklaim bahwa “mungkin para tawanan akan dibawa lari ke Iran.”

Menurut Guardian, banyak jurnalis Israel yang meragukan kebenaran biografi Perry yang ditulisnya di dunia maya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *