Loading

Ketik untuk mencari

Irak Palestina

Delusi ‘Pembentukan Israel Raya’ di Irak di Balik Ancaman Teror kepada Ayatullah Sistani

Delusi ‘Pembentukan Israel Raya’ di Irak di Balik Ancaman Teror kepada Ayatullah Sistani

POROS PERLAWANAN– Harian elektronik Rai al-Youm dalam artikel yang ditulis Muhsin al-Qazwini membahas tujuan di balik ancaman teror terhadap Ayatullah Ali Sistani. Menurut al-Qazwini, tindakan ini mencerminkan ketakutan Rezim Zionis akan tibanya hari ketika Ayatullah Sistani merilis fatwa jihad untuk memerangi Israel.

Dilansir al-Alam, al-Qazwini menyatakan bahwa selain hal di atas, dipublikasikannya foto Ayatullah Sistani oleh Kanal 14 Israel, yang notabene adalah kanal pro-Netanyahu dan Partai Likud, mengungkap ambisi-ambisi Rezim Zionis di Irak. Netanyahu sudah sejak lama bicara tentang ramalan di Perjanjian Lama. Ramalan itu menyebut ditawannya bangsa Yahudi oleh Dinasti Asiria, dibawanya mereka ke Babylonia, dan dimulainya era penawanan Babylonia.

“Tiada keraguan bahwa ambisi Rezim Zionis untuk menciptakan ‘Israel Raya’ tidak pernah pudar. Rezim Zionis selalu mengincar Irak sejak dahulu hingga sekarang. Pendiri gerakan Zionisme, Theodore Herzl telah mulai berunding dengan Sultan Abdulmajid II sejak ia mencari tempat permanen untuk kaum Yahudi. Irak adalah salah satu tempat yang diusulkan Sultan Dinasti Ottoman itu kepada Herzl. Dalam surat yang ditulis untuk penyandang dana Zionisme, Rothschild, pada tanggal 12 Juli 1902, Herzl mengungkap bahwa Sultan Abdulmajid II mengusulkan Irak sebagai tempat tinggal permanen kaum Yahudi.”

“Dengan dimulainya imigrasi orang-orang Yahudi ke Palestina, organisasi-organisasi Zionis Eropa mengusulkan agar para petani Yahudi yang berimigrasi dari Eropa Timur dibawa ke Irak, lantaran negeri itu memiliki tanah yang subur untuk ditanami.”

“Pada tahun 2003, dalam rangka pencaplokan tanah Irak, Rezim Zionis mendorong orang-orang Yahudi Irak untuk kembali ke negara tersebut. Dalihnya adalah mengambil kembali aset-aset Yahudi dan menziarahi makam Yahudi di utara dan selatan Irak. Pemikir dan penulis AS, Michael Collins Piper di tahun itu mengakui, proyek invasi ke Irak di tahun 2003 berkaitan dengan proyek pembentukan Israel Raya.”

“Dalam khayalan Zionis, tempat mana pun yang di situ ada kuburan Yahudi, itu berarti ada orang-orang Yahudi di kawasan tersebut. Padahal itu adalah klaim tak berdasar yang dibantah oleh berbagai bukti dan riset sejarah. Berdasarkan bukti-bukti sejarah, berbagai kawasan di Irak di sepanjang sejarah ditempati oleh para pengikut berbagai agama, termasuk Kristen dan Muslim. Sebagai contoh, kawasan al-Qaush saat ini adalah daerah kelompok Kristen. Ada banyak gereja di kawasan tersebut. Namun Rezim Zionis selalu mencari-cari dalih untuk membenarkan ambisi ekspansionis mereka demi menduduki tanah serta membangun permukiman Yahudi.”

“Rezim ini selalu merancang rencana untuk masa depan. Mereka mendefinisikan tujuan-tujuan mereka untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Mereka sedikit demi sedikit mempersiapkan diri untuk masa depan. Kita harus tahu apa rencana musuh di masa depan untuk Mesir, Yordania, Saudi, dan Irak. Negara-negara ini adalah bagian dari ambisi Rezim Zionis untuk menciptakan Israel Raya. Rezim ini menggunakan berbagai cara untuk mewujudkan rencana tersebut, termasuk normalisasi, perundingan, dan kadang perang,” tandas al-Qazwini.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *