Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Ruang Gabungan Faksi Perlawanan Palestina Kecam Partisipasi Kanal-kanal Arab Sebarkan Dusta Zionis

Ruang Gabungan Perlawanan Palestina Kecam Partisipasi Kanal-kanal Arab Sebarkan Dusta Zionis

POROS PERLAWANAN- Dikutip Mehr dari al-Mayadeen, Ruang Gabungan Faksi-faksi Perlawanan Palestina menanggapi dipublikasikannya narasi dusta Rezim Zionis oleh sejumlah televisi satelit Arab.

“Kami mengecam partisipasi sejumlah televisi satelit Arab dalam menerima dan menyebarkan narasi mencurigakan, yang membantu program Musuh Zionis, dan mendiskreditkan Perlawanan serta dukungan publik untuknya,” demikian isi statemen Ruang Gabungan Faksi-faksi Perlawanan Palestina.

“Pemberian ruang yang luas kepada para penjahat perang Zionis dan tokoh-tokoh Arab yang memusuhi Perlawanan demi menyebarkan dusta-dusta mereka, dan di saat bersamaan, membungkam suara-suara yang muncul dari nurani Umat, sama saja dengan belati yang ditikamkan kepada bangsa Palestina dan Lebanon dari belakang.”

“Sejumlah kanal televisi Arab berpura-pura netral di hadapan kejahatan Musuh Zionis, yang mereka lakukan terhadap bangsa Palestina dan Lebanon di negeri-negeri Arab. Ini tindakan yang memalukan dan menyakitkan.”

“Di saat yang sama, kami mengapresiasi kinerja profesional kanal-kanal satelit yang memihak kebenaran, bersikap adil terhadap para korban, serta membedakan antara musuh dan kawan.”

Pada hari Minggu kemarin, jurnalis Tunisia, Jihan Nasri, mengundurkan diri dari stasiun televisi Saudi, al-Hadath. Nasri melakukannya lantaran permusuhan al-Hadath terhadap Poros Perlawanan.

Ia menyatakan, al-Hadath secara terang-terangan memihak Rezim Zionis dalam perang media dan menjadi corong propaganda Israel.

Nasri mengumumkan pengunduran diri resminya dari al-Hadath dengan kalimat berikut:”Hati nurani saya menjadi tenang dengan keputusan ini.”

Sebelum ini, Mufti Oman, Syekh Ahmad bin Hamad al-Khalili mengecam keras penghinaan stasiun televisi Saudi, MBC kepada syuhada Perlawanan.

“Saya sangat heran ada orang yang bergembira atas kematian orang lain. Kematian adalah takdir yang ditentukan Allah bagi semua manusia. Tak satu pun yang bisa menghindari kematian. Sebab itu, tak ada artinya seseorang bersukacita atas kematian orang lain. Namun situasi akan berbeda jika seorang Muslim bergembira atas kematian Muslim lainnya,” cuit al-Khalili.

“Jika kegembiraan ini karena kematian seorang Muslim yang berjihad di jalan Allah dan gugur di medan kemuliaan, kenapa harus gembira? Ini adalah kematian yang diharapkan orang-orang berakal dan waras. Tiadanya akal dan nalar menyebabkan orang tergelincir seperti ini.”

“Kegembiraan untuk kematian para pejuang di jalan Allah tidak lain adalah kehinaan dan kerendahan. Manusia-manusia mulia yang gugur di medan jihad hanya dicemooh oleh orang hina dan pengecut yang tidak memiliki nalar dan pengetahuan.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *