Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Dalam Rilis Terbarunya, HRW Blak-blakan Dakwa Israel ‘Rezim Apartheid dan Penjahat Kemanusiaan’ yang Wajib Diadili

Dalam Rilis Terbarunya, HRW Blak-blakan Dakwa Israel 'Rezim Apartheid dan Penjahat Kemanusiaan' yang Wajib Diadili

POROS PERLAWANAN – Human Rights Watch (HRW), lembaga nonpemerintah dan internasional yang bermarkas di New York, menyebut Rezim Zionis sebagai “apartheid” dan menuntut agar para pejabatnya dijatuhi sanksi.

Dilansir Fars, media-media Barat seperti Guardian dan Reuters menulis bahwa HRW telah menyusun laporan setebal 213 halaman, yang akan dirilis Selasa 27 April ini.

Menurut HRW, Israel berdasarkan Pakta Roma layak disebut telah melakukan kejahatan apartheid.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) didirikan di Italia pada 17 Juli 1998 berdasarkan Pakta Roma. Para wakil yang menghadiri Konferensi Roma menghendaki dibentuknya pengadilan permanen internasional untuk menyelidiki kejahatan kemanusiaan dan perang. Hingga November 2019, sebanyak 123 negara menjadi anggota ICC.

Dalam laporan HRW, Rezim Zionis dinyatakan telah melakukan kejahatan dan penindasan atas bangsa Palestina.

Guardian menulis, ini adalah lembaga HAM besar internasional pertama yang melayangkan dakwaan semacam ini.

Menurut HRW, sudah beberapa dekade ada peringatan berulang soal potensi kekuasaan Israel atas Palestina berubah menjadi Rezim Apartheid. Kini hal itu sudah terjadi dan kondisi sekarang bisa disebut sebagai kondisi apartheid.

“Ini adalah kesimpulan paling blak-blakan yang diperoleh HRW terkait perilaku Israel selama 3 dekade,” kata Direktur Divisi Israel-Palestina di HRW, Omar Shakir.

Shakir menyatakan, sebelum penyelidikan dan dokumentasi selama 30 tahun ini, HRW belum pernah secara langsung menuding pejabat Israel sebagai pelaku kejahatan kemanusiaan.

Terungkapnya isi laporan HRW pun mendorong Kemenlu Israel untuk menanggapinya. Kemenlu Israel menolak laporan HRW dan menuding lembaga ini “memiliki agenda jangka panjang anti-Israel”.

Istilah apartheid digunakan pertama kali atas Afrika Selatan, yaitu saat minoritas kulit putih yang berkuasa menjalankan kebijakan-kebijakan rasis atas mayoritas kulit hitam. Rezim Apartheid Afrika Selatan runtuh melalui perlawanan mendiang Nelson Mandela.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *