Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Agresi Israel atas Damaskus Tewaskan Ahli Jantung, Apoteker, Hingga Insinyur Suriah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pada dini hari Minggu, putaran baru serangan rudal Israel menargetkan sejumlah bangunan tempat tinggal di Ibu Kota Suriah, Damaskus dan sekitarnya, merenggut nyawa setidaknya lima orang tak berdosa, di antaranya seorang ahli jantung Suriah, seorang apoteker, dan seorang insinyur.

Laporan media sosial menyebutkan kemudian bahwa apoteker Lilian Ouda, ahli jantung Asif Mahmoud, dan insinyur Dean Sharaf Amjad Ahmed Ali tewas dalam agresi Israel.

Pertahanan udara Suriah dilaporkan mencegat sebagian besar rudal, kantor berita al-Mayadeen mengatakan bahwa serangan Israel juga menargetkan daerah di pedesaan Damaskus, termasuk Tal al-Masih dekat kota Shahba, danal-Suwayda di barat daya Suriah.

Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan bahwa lima orang tewas dalam serangan itu, termasuk satu tentara, sementara lima belas lainnya luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Serangan Israel terjadi sekitar 12 hari setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Suriah, yang telah hancur oleh perang dan sanksi keras AS selama lebih dari satu dekade, menyebabkan lebih dari 5.800 orang tewas dan lebih banyak lagi yang terluka.

Serangan Israel juga terjadi hanya sehari setelah media Pemerintah Suriah mengatakan bahwa sebanyak 53 orang tewas dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok teroris Takfiri ISIS di dekat kota pusat Suriah.

Seorang jurnalis foto independen Inggris, yang juga seorang ahli, aktivis dan blogger yang bekerja di Timur Tengah, Vanessa Beeley mengatakan dalam sebuah artikel bahwa “agresi Zionis adalah bagian dari upaya bersama untuk menghabisi Suriah”.

Menekankan bahwa serangan Israel bukanlah insiden yang terisolasi, Beeley mengatakan bahwa gempa tersebut dieksploitasi oleh “komplotan rahasia Globalis” untuk meningkatkan upaya perang melawan Pemerintah Suriah, militer dan sekutu yang telah memukul mundur salah satu upaya perubahan rezim yang paling terpadu di dalam sejarah modern yang dimulai pada 2011 di Suriah.

“Israel mengebom beberapa tempat di Suriah yang membunuh warga sipil di pusat Damaskus dengan serangan rudal, melumpuhkan sistem radar peringatan dini selama serangan itu,” kata jurnalis foto itu.

“Barat ingin orang-orang Suriah mati – orang-orang Suriah yang telah berperang selama 11 tahun dan membela diri dari salah satu perang hibrida paling biadab yang pernah dilakukan kolektif Barat,” katanya. “Alih-alih membantu mereka, Barat akan mengeksploitasi tragedi kemanusiaan ini untuk memajukan agenda geopolitik mereka di Kawasan dan memperluas perang dengan Rusia ke lebih dari satu benua.”

Kemudian pada Minggu, Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk keras serangan udara Israel di Damaskus, menyerukan “tindakan internasional yang mendesak” untuk menghentikan agresi rezim Israel.

“Suriah mengharapkan Sekretariat PBB dan Dewan Keamanan untuk mengutuk agresi dan kejahatan Israel, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah mereka, meminta pertanggungjawaban [Israel], menghukum pelakunya dan memastikan hal itu tidak terulang kembali,” kata Kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *