Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Al-Nujaba: Opsi Solusi Diplomatik Takkan Berguna, AS Hanya Bisa Diusir dari Irak dengan Senjata

Al-Nujaba: Opsi Solusi Diplomatik Takkan Berguna, AS Hanya Bisa Diusir dari Irak dengan Senjata

POROS PERLAWANAN – Dubes AS di Irak, Alina Romanowski pada Rabu malam 24 Agustus bertemu Menlu Irak, Fuad Hussein. Dia berusaha menjelaskan dan menjustifikasi gerak-gerik mencurigakan Militer AS di kawasan-kawasan perbatasan Irak dengan Suriah-Yordania.

Fars melaporkan bahwa pertemuan ini dilakukan setelah dalam 2 pekan terakhir, forum-forum politik-militer Irak memprotes keras pergerakan mencurigakan AS di kawasan perbatasan Irak dengan Suriah-Yordania. Mereka menuntut penjelasan dari Washington.

Al-Hashd al-Shaabi mengumumkan bahwa mereka mengawasi pergerakan AS ini dengan cermat dan telah menempatkan pasukannya di kawasan-kawasan perbatasan.

Faksi Perlawanan al-Nujaba juga menanggapi masalah ini. Dalam statemennya, al-Nujaba menyatakan, ”Di saat bangsa Irak menantikan hasil dari Delegasi Pemerintah Irak yang ditugaskan untuk mengakhiri kehadiran Penjajah (AS) dan mengusirnya, tiba-tiba bangsa kita dikejutkan oleh pergerakan mencurigakan kelompok-kelompok militer (AS) dari selatan ke utara dan barat.”

Menurut al-Nujaba, Militer AS dengan tindakan semacam ini telah mengolok-olok kedaulatan Irak. “Kami di Perlawanan Islam masih berpegang dengan sikap dan ucapan kami, bahwa solusi politik, diplomatik, atau kesepakatan internasional terkait AS tidak akan berguna, sebab negara ini sudah berpengalaman dalam penipuan serta penyalahgunaan dan penjarahan kekayaan negara-negara lain,” tandas al-Nujaba.

Faksi Perlawanan Irak ini menegaskan bahwa AS hanya memahami bahasa senjata dan hanya bisa diusir dengan cara militer dan dipecundangi. Al-Nujaba meminta dari semua faksi-faksi politik, agama, dan sosial di Irak untuk mengambil sikap di hadapan agresi ini, sebab “(pendudukan) tanah Irak tidak akan mudah bagi para agresor. Tanah Irak juga tidak akan menjadi perlintasan bagi pasukan agresor untuk menjarah kekayaan bangsa-bangsa”.

AS dan Koalisi Internasional sendiri mengaku bahwa pergerakan-pergerakan ini dalam koridor pergantian reguler pasukan di Irak. Namun para pengamat berpendapat bahwa volume dan jenis pergerakan ini menunjukkan tujuan-tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya oleh AS untuk mengacaukan keamanan di Irak atau Suriah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *