Jika Iran Serang Israel Lagi, Pejabat AS Akui Negaranya Tak Bisa Cegat Rudal-rudal Iran

Share

POROS PERLAWANAN– Seorang pejabat senior AS mengakui, bila Iran sekali lagi meluncurkan rudal dan dronenya ke Tanah Pendudukan, Washington dan sekutunya tidak mampu lagi mengadang rudal-rudal tersebut.

Diberitakan Fars, dalam wawancara dengan Axios, pejabat yang identitasnya dirahasiakan itu mengatakan, Washington menilai bahwa jika Israel melancarkan operasi terhadap Iran, Teheran akan membalasnya dengan meluncurkan rudal dan drone-drone baru.

Malam sebelumnya, Wamenlu Iran Ali Bagheri memperingatkan bahwa jika Israel melakukan kesalahan lain, “Iran tidak bakal memberikan tenggat waktu 12 hari lagi.”

“Balasan yang akan diterima Israel bukan dalam hitungan hari atau jam, tapi detik,” tandas Bagheri.

Republik Islam Iran pada Minggu dini hari 14 April melancarkan Operasi Vaadeye Sadegh (Janji Yang Ditepati) dan meluncurkan puluhan drone serta rudal ke arah basis-basis militer Rezim Zionis di Tanah Pendudukan.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri menyatakan, operasi itu sukses dan meraih semua tujuannya.

Beberapa saat setelah serangan Iran dimulai, Otoritas AS mengeklaim bahwa mereka bekerja sama dengan para sekutu regional untuk mengadang rudal dan drone Iran. AS mengaku sukses mencegat “99 persen rudal dan drone” yang ditembakkan Iran.

Klaim ini dikritisi dan disanggah oleh sebagian besar pakar independen internasional.

Menurut para analis, tujuan terpenting AS dalam menyebarkan narasi ini di tengah publik adalah “mendorong Israel agar tidak membalas serangan Iran.”

Lantaran sejumlah alasan, termasuk kian dekatnya Pilres dan juga kekhawatiran konfrontasi versus Iran, Washington tidak ingin diprovokasi Israel untuk terlibat dalam perang regional.

Pejabat yang menjadi sumber Axios mengakui, jika Iran kembali meluncurkan rudal dan dronenya ke Iran, Washington “tidak akan bisa mengulang kesuksesan besar pada Minggu lalu.” Ia berkata bahwa fakta ini juga diketahui oleh Israel.