Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Analis: Penjajah Zionis Mustahil Diterima di Irak

Analis: Penjajah Zionis Mustahil Diterima di Irak

POROS PERLAWANAN – Dalam wawancara dengan Fars, analis senior Irak, Sabah al-Ukayli membeberkan aktivitas destruktif Rezim Zionis di kawasan Kurdistan Irak.

Menurut al-Ukayli, keberadaan Israel di Timteng dan pangkalan-pangkalannya di utara Irak adalah upaya untuk menempatkan diri sedekat mungkin dengan Irak dan perbatasan Iran.

“Ini lantaran Israel menganggap Iran sebagai ancaman eksistensional bagi dirinya. Sebab itu, melalui kerja sama dengan kawasan Kurdistan, Israel berusaha menciptakan eksistensi untuknya; eksistensi yang bukan hanya ancaman nyata bagi Iran, tapi juga bagi Irak,” kata al-Ukayli.

Ia berpendapat, ancaman ini menjadi lebih nyata jika ditengok ke belakang bahwa Pemerintah Baghdad selalu berperan dalam konflik Arab-Israel serta senantiasa mendukung nilai-nilai Palestina.

“Sekarang Irak adalah bagian dari Poros Perlawanan dan cabang penting darinya, yang selalu tegak berdiri menghadapi keberadaan Rezim Penjajah di jantung Umat Islam dan bangsa Arab. Selain itu, UUD Irak juga secara jelas menentang penggunaan wilayah nasionalnya untuk menyerang negara-negara tetangga… Belum lama ini, Irak menjadi saksi upaya-upaya politis-hukum untuk menyebut usaha individu atau lembaga guna menjalin hubungan dengan Rezim Zionis sebagai tindak kriminal.”

Saat ditanya apa tujuan dan program terpenting Israel di Irak, al-Ukayli menjawab, ”Pergerakan Israel dalam memamerkan keberadaannya di utara Irak adalah tanda-tanda jelas bahwa ia merasakan bahaya nyata. Israel tahu bahwa Irak adalah salah satu tantangan terpenting yang mesti dihadapi dalam menciptakan keamanan dan stabilitas untuk dirinya. Ini adalah alasan yang mendorong Rezim Zionis memperluas hubungan dengan Kurdistan demi menanamkan pengaruh di Irak.”

Al-Ukayli menegaskan bahwa dalam level rakyat dan publik, keberadaan Israel tidak bakal diterima, sehingga tidak perlu dibahas lebih jauh. Keberadaan Israel di Irak berkaitan dengan pejabat dan tujuan-tujuan politik, bukan rakyat.

“Oleh karena itu, tahap saat ini akan lenyap seiring kematian tokoh-tokoh pendukung Rezim Zionis; orang-orang yang mengemukakan pandangan pribadi mereka hanya demi kepentingan diri sendiri. Pandangan-pandangan mereka tidak pernah memperoleh dukungan nasional,” imbuhnya.

Ia menegaskan, semua upaya orang-orang ini untuk menjalin hubungan dengan Israel akan gagal, sebab “rakyat Irak selalu menginginkan kebebasan semua wilayah Palestina dan tempat-tempat sucinya”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *