Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Analisis Barat Tentang Kondisi Israel: Menanti Kematian Lebih Berat Dibanding Kematian Itu Sendiri

Analisis Barat Tentang Kondisi Israel: Menanti Kematian Lebih Berat Dibanding Kematian Itu Sendiri

POROS PERLAWANAN-Selain media-media Israel, media-media Barat dalam 2 pekan terakhir menganalisis respons Iran dan Hizbullah terhadap aksi teror Rezim Zionis. Mereka sepakat bahwa terlepas dari kapan dan bagaimana respons tersebut, Iran dan Hizbullah tengah melancarkan psy war besar terhadap Israel. Keduanya dianggap secara sengaja bungkam soal waktu dan cara membalas Israel, dengan tujuan membuat orang-orang Zionis tidak bisa tenang dan tidur nyenyak.

Diberitakan Tasnim, harian AS Wall Street Journal mengutip dari sejumlah sumber bahwa untuk kali pertama, Israel meningkatkan level siaga militernya hingga batas maksimum, setelah menyaksikan kesiapan penuh Iran dan Hizbullah untuk melancarkan serangan besar-besaran.

“Israel tidak tahu apakah serangan Iran-Hizbullah sudah dekat atau tidak. Namun bagaimanapun juga, Israel bertindak hati-hati. AS mulai mengirim kapal-kapal induknya ke Kawasan. Tidak diketahui sampai kapan AS akan mempertahankan kapal-kapal induk itu di sana. Butuh waktu 2 pekan untuk sampainya kapal-kapal itu ke Kawasan,” tulis Wall Street Journal.

“Iran juga membuat para diplomat asing dalam keadaan kebingungan. Mereka juga tidak tahu kapan dan seperti apa Iran akan membalas. Mereka khawatir hal ini akan berujung kepada sebuah konflik besar.”

Financial Times dalam laporannya menulis,”Hampir setiap hari Israel menyaksikan ancaman serius dari seorang pejabat tinggi politik atau militer Iran. IRGC juga mengumumkan latihan-latihan militer barunya. Meski begitu, belum jelas kapan dan bagaimana Iran akan membalas Israel.”

“Kondisi yang dialami Israel saat ini persis seperti yang dikehendaki Iran. Serangan Iran bisa saja terjadi malam ini, atau besok malam, atau waktu-waktu lain. Faktanya, menanti kematian itu lebih berat daripada kematian itu sendiri.”

“Iran melancarkan sebuah psy war besar terhadap Israel untuk menempatkan kapasitas militer-keamanan-logistik Israel di bibir jurang. Iran membuat Israel tidak merasa aman sama sekali,” imbuh Financial Times.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *