Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Anggap Seolah Warisan Ayahnya Sendiri, Antek UEA Seenaknya Jual Pelabuhan di Yaman ke Saudi

Anggap Seolah Warisan Ayahnya Sendiri, Antek UEA Seenaknya Jual Pelabuhan di Yaman ke Saudi

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, Ketua Komite Pemogokan Damai di Provinsi al-Mahrah, Ali Salim al-Huraizi mengecam penjarahan yang dilakukan para antek UEA dan Saudi di Yaman.

Berdasarkan kutipan situs Ansharullah dari mantan Wakil Gubernur al-Mahrah ini, seorang petinggi dari Dewan Transisi Selatan yang berafiliasi kepada UEA, telah menjual pelabuhan Qashin di al-Mahrah kepada Saudi.

Menurut al-Huraizi, petinggi Dewan Transisi Selatan itu telah menandatangani perjanjian penjualan pelabuhan tersebut. Dia mengatakan, ”Dia merasa seolah pelabuhan itu adalah warisan ayahnya. Namun para penduduk al-Mahrah tidak akan mengalah meski hanya demi sejengkal tanah mereka. Kami akan melindungi tanah kami.”

Ia menegaskan, penduduk al-Mahrah tidak mengakui lembaga bentukan Saudi yang disebut “Dewan Kepemimpinan”. Al-Huraizi menambahkan, ”Saudi dan UEA telah membuat Dewan ini. Sebab itu, kami tidak mengakui legalitasnya.”

Ia menjelaskan, perlawanan penduduk al-Mahrah telah memaksa penjajah untuk mengeluarkan 90 persen pasukannya dari provinsi tersebut.

“Penduduk al-Mahrah dalam waktu dekat akan mengambil alih kendali atas sumber-sumber darat dan bahari mereka,” imbuh al-Huraizi.

Beberapa waktu lalu, Tentara AS dan Inggris telah memasuki provinsi al-Mahrah untuk menjarah kekayaan alamnya. Sebuah tim dari Tentara AS telah tiba di bandara al-Ghaida baru-baru ini.

Bandara al-Ghaida adalah pangkalan militer yang dibangun secara ilegal oleh pasukan Inggris dan Israel pada 2017.

Sehubungan dengan ini, PM Yaman, Abdulaziz bin Habtour berkata bahwa Dubes AS mengunjungi provinsi al-Mahrah dan Hadhramaut dalam rangka upaya Washington untuk menguasai sumur minyak dan pelabuhan Yaman.

Dalam pertemuan dengan Gubernur al-Mahrah dan Hadhramaut, Bin Habtour menegaskan bahwa proyek para penjajah di berbagai provinsi harus dilawan.

Ia pun menyanjung perlawanan rakyat di kedua provinsi ini terhadap Penjajah Saudi dan proyeknya yang melanggar kedaulatan Yaman.

Bin Habtour mengatakan, ”Lawatan Dubes AS ke al-Mahrah dan Hadhramaut dilakukan untuk menguasai sumur minyak serta pelabuhan di tepi selatan Yaman dan sebagian dari pesisir barat.”

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *