Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Apa yang Akan Terjadi Jika Iran Abaikan Poros Perlawanan?

Apa yang Akan Terjadi Jika Iran Abaikan Poros Perlawanan?

POROS PERLAWANAN – Seorang penulis independen Irak, Naim al-Hashimi al-Khafaji menulis artikel berjudul “Apa yang Akan Terjadi Jika Iran Hentikan Dukungan untuk Perlawanan?”

Dalam tulisannya, ia menjawab pertanyaan tersebut dan konsekuensi jika ini terjadi.

Dilansir Fars, al-Khafaji menyatakan bahwa hanya dalam satu skenario suara-suara Wahabi penentang Iran akan bungkam, yaitu jika Teheran mencabut dukungannya untuk Poros Perlawanan; poros yang merupakan pembela isu utama negara-negara Arab, yaitu Palestina.

“Problem Iran dengan Barat berkisar pada satu isu: dukungan Iran terhadap bangsa Palestina. Jika Iran menghentikan dukungannya, ia akan menjadi negara yang dekat (dengan Barat) dan ‘moderat’. Suara-suara sektarian Wahabi untuk memprovokasi pihak lain menentang Iran juga akan berakhir”, tulis al-Khafaji di situs Sot al-Iraq.

“Bangsa terkotor di tengah umat manusia adalah orang-orang Arab. Sepanjang sejarah, mereka terbiasa mengkhianati Tanah Air sendiri dan berkompromi dengan para penjajah. Shah Iran memandang orang-orang Arab dari atas, sementara para pemimpin Arab bersujud di hadapannya secara hina, sebab dia adalah Polisi untuk AS dan Israel di Teluk (Persia) dan Timteng. Setelah tergulingnya Shah dan berdirinya Republik Islam Iran, negara ini memihak orang-orang Arab dan isu utama mereka, yaitu Palestina. Namun Iran justru mulai diperangi dan pemikiran Wahabisme menyuarakan bahwa tiap orang Syiah adalah kafir”.

“Saya masih ingat bahwa di saat penyanderaan (Kedubes AS) di Teheran, media-media memberitakan bahwa Iran telah membebaskan para sandera. Saat itu Jimmy Carter tengah bertarung melawan Reagan dalam kampanye. Dalam sebuah konferensi pers, Carter mengumumkan bahwa Saddam adalah pihak yang memulai perang. Ya, jika Iran berhenti mendukung Hamas dan Jihad Islam, ia akan menjadi negara yang disayangi AS dan Barat”.

“Dengan mengesankan Iran sebagai monster, orang-orang Zionis menertawakan negara-negara Arab (sekitar Teluk Persia). Dengan cara ini, Zionis sukses meyakinkan para penguasa Arab bahwa kelanggengan mereka bergantung kepada permusuhan terhadap Iran dan memeranginya”.

“Tujuan dari Iranofobia ini adalah pelayanan untuk Zionis. Tak ada alasan dan keuntungan meyakinkan untuk konflik antara negara-negara Teluk melawan Iran. Jika Saudi tidak berpikir dengan logika Badui dan Wahabinya, uang Teluk Persia tidak akan tersia-sia. Trump juga tidak akan bisa memerah mereka secara terang-terangan serta mengolok-olok Raja Saudi dan penguasa Arab”.

“Sayangnya logika Badui dan Wahabisme politik membuat Saudi tidak siap menentang apa yang dikehendaki Zionis dan Trump Si Pemerah. Para penguasa Badui Wahabi berada dalam ilusi utopia, yang di situ mereka percaya bahwa mereka adalah satu-satunya kelompok yang tetap hidup dan akan masuk surga tanpa semua umat manusia lain, baik Muslim maupun non-Muslim”, pungkas al-Khafaji.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *