Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

AS dan Saudi Rancang Konspirasi Baru untuk Pecah-Belah Yaman

POROS PERLAWANAN -Diberitakan Fars, sejumlah sumber diplomatik mengabarkan konspirasi baru AS dan Saudi terhadap Yaman. Menurut sumber-sumber ini, Washington dan Riyadh mengaku telah mendapatkan solusi untuk krisis Yaman.

Sumber-sumber ini mengatakan kepada al-Khabar al-Yemeni bahwa Utusan AS di Yaman, Tim Lenderking telah mencapai kesepakatan dengan Otoritas Saudi. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Yaman akan dibagi menjadi sektor utara dan selatan. Kesepakatan ini terwujud dalam lawatan Lenderking ke Riyadh.

Menurut sumber-sumber tersebut, AS mengusulkan bahwa sektor selatan Yaman diserahkan kepada milisi yang disebut Dewan Transisi Selatan, yang merupakan antek UEA, sementara sektor utara dikhususkan untuk Ansharullah.

Lenderking menyatakan bahwa tahun 2023 adalah sebuah kesempatan untuk mengakhiri perang Yaman secara tuntas. Ia mengaku negaranya bekerja sama dengan Saudi dan Oman guna mewujudkan hal tersebut.

“Dengan tidak adanya kejelasan gambaran terkait tercapainya perdamaian, Washington berkewajiban untuk membuat jalan keluar bagi krisis Yaman. Washington percaya bahwa di tahun 2023 akan ada sebuah peluang untuk mengakhiri perang di Yaman secara tuntas,” ujar Lenderking dalam sebuah konferensi pers tentang Yaman, Senin lalu.

“Presiden Joe Biden ingin mengakhiri perang di Yaman yang telah berlangsung lebih dari 8 tahun dan meruntuhkan ekonomi negara ini serta mencabik-cabik masyarakatnya,” imbuh Lenderking.

Arab Saudi melancarkan perang dahsyat di Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sekutu Arabnya dan dengan dukungan senjata dan logistik dari AS dan negara-negara Barat lainnya.

Tujuannya adalah untuk memasang kembali rezim Abd Rabbuh Mansour Hadi yang merupakan ”boneka” Riyadh demi menghancurkan Gerakan Perlawanan Ansharullah, yang telah menjalankan urusan negara tanpa adanya Pemerintahan fungsional di Yaman.

Sementara Koalisi Agresor yang dipimpin Saudi gagal memenuhi bahkan satu pun dari tujuannya, perang itu justru telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *